Chapitre 194: Sedikit Sejarah Keluarga Rafael

Juni 2007

"Kenapa sih… kamu belum juga mau menerima pernyataan cintaku? Apa menurutmu usahaku masih kurang?"

Rafael bertanya dengan nada sedikit melunak. Memandang Luna yang berjalan di sampingnya.

Jam pelajaran terakhir baru saja berakhir. Di mana lagi-lagi Luna diminta tolong oleh wali kelasnya untuk menolong membawakan buku tugas ke ruang guru. Rafael yang kebetulan melihatnya lantas menawarkan diri untuk membantu.

Omong-omong soal pertanyaan Rafael tadi, Luna tampak tak menyahut. Gadis itu tampak hanya diam sambil terus berjalan. Dia menghindari tatapan Rafael yang tampak begitu penasaran.

"Kenapa diam sih? Kalau gini aku makin yakin nih dengan teoriku," celoteh Rafael memecah keheningan lagi.

Luna memandangnya penasaran. "Teori soal apa?"

"Kalau kamu… sebenarnya juga menyukaiku."

Luna tampak sempat tergagap oleh ucapannya itu. Namun walau begitu dia langsung membantahnya dengan wajah yang memerah.

"TIDAK! SIAPA BILANG? JANGAN SEMBARANGAN!"