Chapitre 163: Bi Ijah ke Geneva

"Ya sudah, kalau begitu terserah kamu," ucap Allice.

Setelah itu telepon terputus.

"Ada apa, Non?" tanya Bi Ijah yang panik sekaligus penasaran dengan percakapan Allice dan Claretta tadi.

"Nenekku di sana kritis berat, Bi," jawab Claretta sambil menatap Bi Ijah sendu.

Ia langsung membuka aplikasi pemesanan tiket pesawat. Ia akan segera berangkat ke Geneva saat itu juga. Itu pertama kalinya Claretta pergi sendiri ke luar negeri.

Saat sedang memilih-milih tiket pesawat, tiba-tiba Allice menelepon kembali. Claretta mendadak tak enak hati saat akan mengangkat telepon tersebut. Takut kalau itu adalah kabar duka yang tidak ia harapkan sama sekali terjadi.

Claretta segera mengangkat telepon tersebut. Ia menggeser tombol hijau untuk menghubungkan panggilan.

"Halo, iya, ada apa Ma?" tanya Claretta kepada mamanya yang berada di seberang telepon dan seberang benua.