'Stev, sudahlah jangan seperti anak kecil. Masalah kecil saja dibesarkan,' tegur Haiden yang biasanya kalem.
"Ini bukan masalah kecil, kalau kamu sudah enggak sayang sama aku, mau gimana coba?!" tanya Stevi setengah berteriak.
Haiden mendengkus kesal. Ia tak bisa memungkiri perasaannya yang memang sudah tak ada untuk Stevi. Ia sudah tak mencintainya. Tapi, belum berani untuk mengungkapkannya.
'Sudahlah, aku mau tidur ngantuk. Kamu mending istirahat juga,' pungkas Haiden mengakhiri percakapan telepon itu.
Stevi yang sudah merasa diabaikan akhirnya menutup sambungan telepon. Sebelum akhirnya ditutup lebih dulu oleh Haiden.
Ia lalu tengkurap sambil memeluk bantal. Menangis dalam diamnya.
***
Keesokan paginya, Claretta yang baru bangun dari tidur segera menyembunyikan buku yang dibacanya semalam. Lalu, bersiap untuk kuliah. Weekend yang cuma dua hari, terasa lama jika hati memang tak menginginkannya.