Menuju Milan
Alexandra segera berganti pakaian. Darah bajingan Sebastian masih melekat di gaunnya, dan membuangnya ke tempat sampah. Satu jam lebih penerbangan ke Milan menemui kekasihnya. Romano menyiapkan tiga minuman, duduk bersama dalam satu meja.
"Apa yang terjadi dengan Gabriel, mengapa Zio Anthony tidak menghubungiku langsung?"
"Kau sedang mendekati musuh, memberitahumu sama saja mengganggu konsentrasi dalam menghabisi Sebastian. Bagus kau telah menyelesaikannya dengan cepat. Kita tidak membuang waktu lebih lama lagi di Roma. Lebih baik kau tanyakan langsung pada Julian, ia pasti meminta pamanmu agar kau kembali ke rumah sakit menemani Gabriel."
"Baiklah. Aku berharap Gabriel siuman saat aku tiba nanti, rencana kami berdua belum sempat terwujud. Dan aku belum meminta maaf atas kejadian itu."
"Berdoalah yang terbaik untuknya, ingatlah itu bukan kesalahanmu. Jangan menyalahkan diri, berikan semangat agar kekasihmu segera pulih."