"Lantas maksudnya apa kalau bukan untuk membuat suasana rumah menjadi lebih ramai, Joo?" sahutku atas pertanyaan yang ditanyakan oleh suamiku barusan.
"By, bagaimana bisa kamu masih berpikir seperti itu setelah hampir kehilangan nyawa dua kali lamanya? Bukan hanya itu saja akan tetapi memiliki seorang anak membuat tubuh tak seperti dulu lagi. Setelah ini pun kamu akan jauh lebih sibuk, tadi pun—"
"Itu semua aku lakukan karena menyukainya," potongku yang tak ingin mendengarkan ucapan tak masuk akal dari Daddy-nya Jae ini.
Jujur saja dia mengatakan semua itu untuk menenangkan hatiku dan juga membuatku menyadari keadaan sebenarnya. Namun, ketika salah satu putra kami mendengar ucapannya bukankah mereka akan pergi ke kalau Joo ini adalah daddy yang buruk?