"Mami, ndak usah gitu deh. Aku paham kali, dah gede aku ini mau kelas paud juga kok! Heuh, tapi kok rasane kesel banget ya sama Daddy-nya kak Jae itu. ternyata ada yang jauh lebih menyebalkan dari Mami," dumelnya.
"Lah terserah kamu saja lah, yang salah siapa tapi nanti yang keseret siapa. Iya-iya nyebelin ini!" sahut Maminya yang kebetulan sedang melirik ke arahnya saat ini.
Merasa lucu Anantya pun terbahak-bahak tak jelas. Ia melanjutkan kegiatannya hingga hampir satu jam. Maksudnya dia hanya memantau Maminya saja lantaran seorang bocah berusia tiga setengah tahun belum banyak hal yang bisa dilakukannya. Tepat saat sudah matang semuanya Mami mengajaknya untuk gegas berangkat. Betapa bahagianya Anantya saat melihat bahwa ternyata kak Jae sudah tiba.
"Jangan, Mami!" seru Anantya menghalangi Maminya yang hendak melangkah masuk.