Farrel pikir hidup Reyna mulai kembali terancam, dia harus lebih bisa menjaganya dari orang-orang yang akan menusuknya kembali. Mereka semua tidak akan puas jika Farrel masih bisa hidup di dunia, mungkin. Tetapi dalam pikirannya hidup Reyna jauh lebih penting di banding apapun yang sudah dia miliki selama ini.
"Papa, melamun aja dari tadi."
Farrel mendongakkan kepalanya saat terdengar suara dari arah pintu ruangan. "Loh, sayang. Kamu pulang ngampus kenapa ga kasih tau, Papa?"
Reyna menampilkan senyumannya, dia berjalan mendekati. "Kala uterus di jemput aku rasa repotin terus. Papa, pasti capek juga ngurusin semua usaha, Papa." dia duduk di kursi menghadap Farrel.
Creation is hard, cheer me up!