Chapitre 50: Menyusahkan

Percuma banyak orang bilang nggak usah bersedih

kalau nyatanya berat kualami

sendiri setiap hari cuma bengong sambil gigit jari

bukan sirik tapi suka keki

Setiap malam Minggu cuma bisa memaki

lihat semua orang bergandengan tangan berpasangan seperti mengejek diriku ...

Oh tidak, otakku secara spontan langsung memutarkan lagu yang menyedihkan itu. Baiklah, salahkan aku yang keluar di malam minggu sendirian, dan di taman pula.

Tentu saja aku akan mengalami ini.

Di setiap langkahku, di setiap sudut yang aku pandang, hanyalah diisi oleh muda-mudi yang sedang memadu kasih.

Sial, tidak bisakah mereka pergi saja ke mall, ke kafe, atau ke mana pun itu yang jauh dariku?

Aku terus melangkah mencari bangku yang kosong untuk menikmati suasana taman ini, tapi sayang sekali tidak kutemukan bangku yang nyaman untuk kutempati.

Karena lelah berjalan, aku pun menghampiri penjual bakso dan duduk di kursi yang disediakan.