Alingga tidak bisa duduk tenang sejak ia sampai di kelasnya. Bahkan ketika jam istirahat pun Alingga tidak ke kantin karena masih memikirkan perkataan papanya.
"Ini pada nggak laper atau gimana sih? Yakin nggak mau ngantin?" tanya Denis berpindah duduk di depan Oscar.
"Gue ngikut," kata Oscar lalu memberi kode Denis untuk bertanya pada Alingga.
"Muka lo kenapa kayak serbet yang nggak dicuci sebulan? Galau lagi? Kenapa? Ada masalah sama Alira? Haish! Lo ada buat salah apa lagi? Baru juga baikan masa udah berantem lagi," cecar Denis panjang lebar.
Oscar melirik Denis dengan tatapan kesal. Bukan pertanyaan itu yang Oscar maksud. Denis selalu saja menanyakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan.
"Gue mau tanya sama kalian," Alingga membuka suara.
Sepertinya kalau Alingga pikir sendirian akan membuat otaknya meledak. Jadi, Alingga merasa tidak ada salahnya jika ia bercerita pada kedua temannya.