Sebastian tersenyum sendiri seakan menertawakan dirinya. "Orang seperti kita tidak bisa apa-apa. Kita hanya kacung yang mengikuti kemauan orang yang punya segalanya."
"Betul, mencari pekerjaan lain pun rasanya akan sulit. Kebutuhan yang besar di keluargaku tidak akan cukup bila hanya mengandalkan pekerjaan yang gajinya kecil," kata David.
"Seperti si Josh, aku sebenarnya kasihan melihat dia. Aku seperti melihat diriku sendiri yang terjebak dengan tuntutan hidup. Aku yakin si Josh juga mengorbankan dirinya untuk keluarganya. Kalau dia bicara pun pasti mati. Pilihan sudah tidak ada lagi untuk hidupnya, bicara atau tidak bicara baginya sama saja," kata Sebastian.
"Aku yakin pasti Bosnya membayar dia besar, makanya dia rela berkorban seperti itu," ucap David.
Terima kasih masih mengikuti cerita Kiara dan Leo, mampir juga ke cerita "Aneska Belavina"
Terima kasih