Sesampainya Adamma di depan pintu apartemen langsung menekan belnya, dengan wajah pucat pasi dan kondisi yang lemas.
"Ting Nong... Ting Nong...."
Risa dari dalam langsung bergegas menuju pintu keluarnya lalu membukakan pintunya untuk Adamma yang baru saja tiba.
"Sayang ada..." perkataannya terhenti saat Adamma memeluknya.
"Tante... Aku sedih sekali, dan tidak tahu harus bicara dengan siapa." Adamma melepaskan pelukannya melihat Risa.
Risa mengelus-elus lengannya sambil mempersilahkan Adamma untuk masuk dan duduk terlebih dulu menenangkan dirinya.
"Duduklah dulu ya, Tante akan buatkan teh hangat untukmu," pinta Risa dengan wajah khawatir melihat Adamma.