Télécharger l’application
44.44% Asmara Tanpa Suara / Chapter 4: Bertahun Kita

Chapitre 4: Bertahun Kita

Selamat malam orang yang aku cintai.

Kita sudah lama ya.

Bertahun lamanya.

Waktu saja bosan melihat kita berdua.

Hubungan kita tak pernah hilang ya.

Seperti tiada pesan acuh antara kita.

Lama kita mengenal, saling tahu pula kita tentang perasaan.

Sudah tak asing lagi dengan atmosfer asmara berdua.

Tidak ada rasa sungkan dan canggung lagi diantara kita.

Dulu, kini, dan esok aku dan kamu tetap menjadi sama saja.

Hari demi hari kita bisa saja berubah secara bersama.

Ini cerita dan memori kita berdua tanpa orang ketiga.

Bertahun sudah kita masih diawetkan oleh rasa, sangat langka. Hafal tentang niat hati untuk berbuat itulah kita berdua, bahkan tidak ada salah satu dari kita yang kaget dengan apa apa karena kita sudah terbiasa. Sudah berapa lama saling terbiasa, kebiasaan yang tak pernah kita tinggalkan.

Kebiasaan kita saja menjadi karakter khusus saat dihadapkan dengan kuasa cinta.

Kamu tahu isi hatiku dan aku tahu isi hatimu. Aku paham perasaanmu begitu pula denganmu. Kamu dan aku tetap jadi seperti yang dulu yang berubah hanya waktu kita sedangkan sikap kita masih sama saja. Bercanda, menggoda, marah, itulah kelakuan kita.

Adat kita adalah membaca dan menulis.

Prinsip kita tetap yaitu harus dijaga.

Sikap sosial kita adalah saling membalas.

Keikhlasan kita itu tak meminta imbalan.

Bertahan hingga sekarang, memang iya.

Kita sama sama memperjuangkan.

Kita sama sama mencintai.

Kita sama sama menginginkan.

Kita sama sama berharap.

Apresiasi untuk kita berdua.

Tidak saling mengejek.

Menghindari saling caci maki.

Tak meminta harta dan tak menilai rupa.

Kita selalu menjaga.

Kisah sudah berjalan lama, entah sampai kapan ketemu ujungnya. Tapi kenapa salah satu dari kita tak ada yang mengungkapkan jenuh, tak pernah pula saling membatasi ataupun saling mengikat. Aku dan kamu selalu ingin masalah cepat selesai serta membereskan hal yang tidak penting bagi hidup kita.

Rasa sayang kita tak pernah diperlihatkan...

Tidak ada yang ingin mengutarakan putus di antara hubungan kita. Berdua selalu membiarkan hubungan ada. Hari spesial kita tak pernah dipublikasikan di media maya maupun diungkap di dunia fana. Cinta rahasia dari kita berdua.

Ada masa lalu yang kadang ditengok saat pikiran ini tidak dituntut apa apa, yaitu kenangan yang menjadi ingatan....

Secara logika memang sudah usang.

Berputarnya waktu membuat kadaluarsa.

Prioritas dunia membuat yang dulu hilang.

Syukurlah kalau kita masih sama sama ingat.

Silaturahmi dengan berbalas chat.

Jauh memang iya.

Tak pernah bersua, jelas pula.

Melambai tangan dari jauh saja bukan realita, terakhir kali kontak mata juga dulu bukan kemarin, bukan minggu lalu. Bagaimana mau mengobrol berdua, tentu tidak bisa. Itulah cerita dari hubungan berdua.

Benar sekali namun salah jika dilanjutkan.

"Kita bersama dengan diri sendiri bukan bersama dalam berdua.

Kita bersama memadu cinta, tapi dengan orang yang berbeda."

Aku ingin memadu cinta denganmu, sedangkan kamu ingin memadu cinta dengan lainnya. Orang ketiga memang tidak ada dalam hubungan kita, karena hubungan kita tidaklah nyata melainkan hubungan kita adalah maya. Aku yang setiap malam terbayang bayang akan dirimu namun dalam bayanganmu terdapat jejak jejak orang yang kamu kagumi.

Kita membayangkan bersama dengan keinginan berbeda. Begitu pula dengan harapan kita yang tak pernah menyatu menjadi sepasang kekasih. Harapanku adalah kamu menjadi kekasihku tapi harapanmu justru berbeda, kamu berharap dicintai orang selain aku. Bertahun lamanya aku dan kamu menjalani kisah. Susah senang dihadapi secara mandiri, kepentingan pribadi. Seperti itukah perjuangan ?

Sulit dinilai siapa yang salah dan siapa yang benar, sekian lama kita tak bersua maka rindu melanda, face to face always cancelled, namun hanya media perantara yang jadi penghubungnya. Akalmu dan akalku kelihatannya masih panjang umur tapi rasa hati ini rupanya tak baik baik saja.

Selalu ada hal baik di tengah kegelisahan, kegelisahan menjalani hubungan membuat kita jadi orang yang sabar. Bagaimana tidak,

"Aku sudah sabar dengan perasaanmu yang senyap ketika perasaanku memanggil, sumbangasihmu padaku hanyalah membalas pesan bukan membalas perasaan.

Begitu pula dengan dirimu, kamu yang menganggapku sebagai pengganggu hidupmu, dengan anggapanmu itulah kamu merasa jika kamu sudah bersabar menghadapi seorang pengganggu seperti diriku."

Sebenarnya waktu sudah bosan melihat kita, bahkan waktu ingin aku dan kamu tak lagi ikut serta dalam jadwal harian berdua. Otak ingin kita pisah dan menjauh, tapi waktu dan otak memiliki lawan yang sangat kuat, yaitu hati. Hati ingin kita saling memaafkan masa lalu dan tetap menghubungi sebagai silaturahmi.

Harus bagaimana lagi kelanjutannya, semua tergantung pada hati kita. Hati yang tak pernah berjalan beriringan, hati kita selalu berseberangan. Janji janji rupanya cuma ditabung sebagai sugesti bukan untuk ditepati. Bosan sudah pasti, bahkan cerita kita bertahun pun tak perlu diceritakan pada siapapun, karena siapapun yang mendengar akan bosan dengan cerita kita.

Cerita rumit.

Hubungan berbelit belit.

Cinta yang sempit.

Dua hati yang menyatu dengan sulit.

"Hubungan yang mengorbankan waktu kita.

Memperjuangkan cinta dalam kurun waktu lama.

Kirim pesan setiap hari tanpa ada kejelasan cinta cuma menghabiskan kuota.

Membalas pesanku tapi mengacuhkan perasaanku merupakan hal sia sia.

Tanpa kita sadari, kini kita telah dewasa, bercengkrama tak jadi realita.

Mengorbankan waktu dan pikiran hanya untuk menukar pesan yang ujungnya duka."

Kesimpulan yang tepat dari kisah kita adalah; Butuh waktu bertahun menjalin hubungan asmara tanpa kejelasan lalu solusi terbaiknya yaitu.

"Lebih baik dulu kita tidak usah saling mengenal, cukup melihat sesaat saja, dengan alasan jika kita dulu tak mengenal maka tak akan ada asmara yang berakhir dengan perasaan hampa."

FALL


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous