Arka menatap sendu ke arah Venus yang tengah terbaring lemah di ranjang pesakitan. Dengan perlahan Arka mendudukkan tubuhnya di samping Venus. Menggenggam tangan gadis itu erat.
"Aku sayang sama kamu, Ven. Aku tahu aku salah, aku udah selingkuh dari kamu. Aku menyesal Ven, aku mohon jangan lakukan ini, bangunlah!" ucap Arka lirih.
"Kau boleh menghukumku saat kau sadar nanti, aku akan pergi dari hidupmu Ven. Jika itu yang kau mau, aku emang nggak pantes buat kamu, aku udah nyakitin wanita sebaik kamu."
Suara Arka terdengar sangat serak, dia mengecup dahi Venus lembut. "Aku sangat mencintaimu, Venus!"
Tring!
Arka mengambil ponselnya melihat telpon dari papanya, mengusap air matanya kasar sebelum mengangkat panggilan telepon itu.
"....."
"Baik, Pa. Arka segera ke sana!" Panggilan terputus begitu saja. Arka melihat buku juga pensil di sana, dia mengambilnya ingin menuliskan surat untuk Venus.