"Hey! Apa yang kau lakukan di situ, hah? Sifeng, bangun!"
Tidak ada respon, aku melihat wajahnya begitu pucat dan lemah. Apa gara-gara tidak makan sedari tadi?
Astaga, anak itu sungguh merepotkan saja sejak dulu. Aku memencet tombol untuk memanggil dokter dan perawat.
Beberapa saat kemudian, dokter dan perawat datang dan terkejut melihat kami. Mungkin mereka kira, aku yang butuh pertolongan. Aku duduk di sofa saat itu, mereka memindahkan tubuh Sifeng ke ranjang dan mulai memeriksanya.
"Ini buruk sekali. Kita pindahkan dia ke ruang ICU!" perintah dokter pada dua perawat.
Aku sama sekali tidak mengerti. Kenapa mereka begitu panik? Bukankah Sifeng hanya pingsan karena belum makan sejak pagi?
Perlahan aku bangkit dan mencoba bertanya, "Kenapa dia, Dokter?"
"Kami tidak tahu sebabnya, tapi denyut nadinya melemah dan dia kesulitan bernapas."
"Heh? Dia hanya belum makan sejak tadi pagi, Dok." Aku tidak percaya dengan penjelasan dokter.