"Dia pikir aku boneka hiasan atau bagaimana? Selama ini juga aku selalu menerima luka yang sama … maksudku ini bukan pertama kalinya aku terluka selama pertarungan." Dracella terus menerus menggerutu. Ia duduk di salah satu kursi yang terletak di bawah pohon. Ia terus menendangi rerumputan dan udara.
"Mengapa harus berlebihan seperti itu … aku harus membalas dendam untuk orang-orang yang kusayang, Mana mungkin aku tidak terluka saat memberikan luka pada orang lain," imbuh Dracella masih dengan rasa kesal yang kentara.
"Anda tidak sepenuhnya salah." Sebuah suara berhasil mengejutkan Dracella. Ia segera berbalik dan menemukan seorang pria berambut legam terkuncir telah berdiri di belakangnya. Salah satu kebiasaan para iblis adalah mengendap-endap dan membuat orang terkejut. Untung saja Dracella cukup terbiasa sekarang, jika tidak ia mungkin telah jatuh karena melonjak kaget.