Adrian tampak melamun ketika Rana baru saja menceritakan tentang Julia, yang sempat bersembunyi di dalam rumah mereka.
Rana yang sedang mengupas jeruk di tangannya sesekali melirik ke arah Adrian yang tiba-tiba saja diam. Beberapa menit lalu, Adrian tampak bersemangat membicarakan tentang kehamilan Rana. Mereka berbicara nama apa yang cocok jika anak kedua mereka terlahir nanti.
Walaupun belum jelas jenis kelamin dari jabang bayi yang sedang dikandung Rana, Adrian sudah mempersiapkan banyak nama.
Namun ketika Rana menelepon Zayn, dan menanyakan tentang pencarian Julia, Adrian menjadi murung.
"Adrian, kenapa diam saja? Kamu memikirkan ibumu ya?" tanya Rana, sambil menyodorkan buah jeruk pada Adrian.
Adrian menerima jeruk yang diberikan oleh Rana, tetapi dia tidak langsung memasukkannya ke dalam mulut. Adrian justru terlihat menarik napasnya dengan dalam.
"Sepertinya aku harus siap menerima kemungkinan buruk."
"Maksud kamu apa?" tanya Rana, tanpa melihat ke arah Adrian.
Hai Readers, menyenangkan bisa menulis di Webnovel. Tapi kisah Rana harus segera berakhir. Jujur tadinya naskah ini hanya sampai 120 bab saja. Karena di webnovel memang kebanyakan novel panjang, jadilah dipanjangin, dibikin belibet, muter-muter hahahaha ....