Rana (POV)
Setelah mengantarkan Adrian ke tempat peristirahatan terakhirnya, aku memutuskan untuk kembali ke apartemenku. Kenzie pulang bersama Mama Sarita ke rumahnya.
Rasanya untuk meraih pintu apartemen kakiku ini terasa berat. Aku bahkan harus menarik napas panjang saat akan menekan angka-angka di pintu ini. Ini apartemenku tapi mengapa kakiku bergetar hebat seolah akan masuk ke sebuah tempat yang asing dan berbahaya.
Meski begitu aku tetap melanjutkan masuk ke dalam, karena aku ingin mengenang Adrian.
Kini aku datang lagi bukan untuk mengambil sesuatu atau menetap di sini. Aku ingin melihat bayangannya yang terpantul dalam bola mataku.
Adrian, tempat ini menyimpan banyak kenangan walau singkat. Kita pernah berciuman, bercinta, dan berdebat di seluruh ruangan apartemen ini.
Benarkah ini akhir kisah mereka?