Chapitre 185: 185. Batas Kesabaran Sintia.

Sarita menyeruput secangkir teh di tangannya, ketika mendapat laporan jika Julia kerap keluar saat tengah malam.

"Hah ... Ternyata dia masih bisa bebas berkeliaran. Jadi dia tahu jika Zayn sedang dirawat."

"Iya, Nyonya," jawab anak buah Sarita.

Dari balik jendela ruang kerjanya, Sarita bisa melihat jika Stella baru tiba. Entah dari mana karena akhir-akhir ini Stella lebih sering keluar rumah.

Sambil meletakkan cangkir di meja, Sarita kemudian meminta sesuatu kepada anak buahnya itu.

"Aku ingin meminta tolong padamu. Aku akan memindahkan sertifikat dan dokumen-dokumen berharga yang tersimpan di safe deposit box ke brankas yang ada di rumah."

"Kenapa Nyonya, bukankah itu sangat beresiko?"

"Usia manusia tidak ada yang tahu, aku sudah tua dan Zayn sakit dengan harapan hidup yang .... Aku hanya ingin berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan akan mudah bagiku untuk mengambilnya," jawab Sarita.

"Baik, Nyonya." Anak buah Sarita mengangguk paham.