Setelah selesai menimbang hasil petikanku, aku diberikan beberapa gulden yang cukup banyak dari seorang pengelola tanaman teh yang memang bertugas untuk menerima hasil petikan dan menimbangnya. Aku akan membagi dua gulden ini karena tadi Kathriena telah membantuku. Aku segera pergi menemuinya yang ternyata tengah menyiapkan makan siang untukku. Aku menyodorkan beberapa gulden dan berkata, "Kathrien. Ini untukmu."
Ia menengadahkan kepala dan cukup terkejut dengan kedatanganku.
"Untuk apa, Mbu? Gulden itu kan upah untuk Ambu yang sudah bekerja keras memetik daun teh," tolak Kathriena. Aku tahu ia akan selalu menolak seperti itu. Padahal ia sudah cukup besar dan sebenarnya ia bisa saja memegang gulden ini untuk ditabung. Aku tahu ada beberapa hal yang diinginkan Kathriena, namun ia memang tidak pernah meminta barang mahal apapun kepadaku.