Sore pun datang dengan begitu cepat, aku masih menunggu ibu di teras rumah Bibi Cahyanti. Namun sudah beberapa jam lamanya, ibu tidak kunjung pulang. Hingga pada akhirnya Bibi Cahyanti datang menemui aku yang sedang duduk di teras rumahnya, ia berkata, "Aryanti, ayo masuk! Lihatlah! Langit sudah gelap dan udara hari ini juga cukup dingin. Jika kau tak segera masuk ke dalam rumah, kau akan sakit."
"Tidak, Bi. Aku akan menunggu Ibu di sini. Sudah hampir malam begini, kenapa Ibu tak kunjung kembali ya? Aku sangat khawatir dengan Ibu," balasku sembari melihat ke sana kemari, berharap ibu muncul sebelum azan magrib berkumandang.
"Bibi juga sangat khawatir dengan Ibumu, tapi bagaimanapun kau harus segera masuk ke dalam rumah. Kau harus menjaga Kathriena yang tertidur. Bibi akan ke stasiun dan menunggu Ibumu di sana, kau tetap di rumah ya?" pinta bibi. Aku terkejut mendengar apa yang bibi katakan.
"Apa Bibi serius akan menunggu Ibu di stasiun?" tanyaku dengan senang.