"Maafkan aku. Bukannya aku bermaksud lancang dan membuatmu marah, aku hanya tidak ingin mengkhianati istri dan anakku. Mereka adalah keluarga yang aku cintai," kataku mencoba berkata jujur kepadanya. Amalia nampak menahan kesal. Tanpa keraguan, aku pun melanjutkan, "Sejujurnya aku ingin memiliki lahan dan perkebunanku sendiri serta menghasilkan uang dari kerja kerasku. Aku juga sudah menerima lahan yang akan diberikan oleh Tuan Hoogen. Namun karena kau bersikap seperti ini, aku menjadi ingin membatalkan kerja sama yang baru saja ku setujui. Aku khawatir aku tidak akan setia dengan keluarga kecilku. Mereka akan tersakiti jika aku berada di sini dan terus diperhatikan olehmu. Ak-"