Sudah hampir dua tahun hubungan percintaan kami berjalan, kebahagiaan terus menyertai kami. Perdebatan kecil terkadang menjadi kekuatan untuk hubungan kami ini. Segala masalah yang datang selalu kami hadapi bersama. Hingga pada akhirnya, kami sama-sama sudah terlalu mencintai, bahkan Sophieke meminta aku untuk segera menikahinya. Padahal selama dua tahun ini Sophieke tak pernah membawa aku untuk menemui keluarganya. Ia selalu bilang bahwa keluarganya cukup dikenal sebagai keluarga terpandang. Ia mencintai aku, namun ia juga tak mau membuat keluarganya malu. Aku juga menyadari kedudukanku sebagai warga pribumi yang tak pantas bersanding dengan seorang netherlanders cantik seperti Sophieke. Aku juga tak ingin mengenalkan Sophieke kepada Umi dan Abah. Aku yakin orang tuaku akan menolak kehadirannya karena mereka berdua tak menyukai bangsa londo yang menjajah negeri ini. Aku juga takut keluarga dipandang buruk oleh tetangga sekitar.