Tiba-tiba seorang pribumi dengan pakaian yang lusuh mendatangiku lalu mengajakku berbicara. Ia menanyakan apa yang terjadi dengan diriku hingga aku menangis seperti ini, aku menceritakan semuanya kepada orang itu. Lalu ia mengajakku mengunjungi warung kecilnya yang tak jauh dari tempatku tadi. Aku menuruti, ku ikuti orang itu hingga ia berhenti dan memintaku duduk di depan warungnya. Ia masuk ke dalam warung dan tak lama, ia kembali dengan membawa sebuah piring berisikan nasi dan lauk pauk beserta segelas air putih. Tentu saja aku memakannya dengan sangat lahap.