Tak banyak pelayat yang datang untuk berkabung ke rumahku, sebagian dari mereka hanya datang lalu mengucapkan sepatah dua patah kata duka untukku. Sebagian dari mereka sudah pergi meninggalkan Hindia Belanda karena takut dengan desas desus datangnya Nippon. Saat ini aku tak terlalu memikirkan balatentara itu, aku hanya ingin memikirkan bagaimana nasibku ke depannya tanpa Holland.
Bangsa Netherlands yang datang untuk berkabung tak lebih dari 10 orang saja. Sisanya hanya bangsa pribumi yang datang, mereka adalah para pekerja di perkebunan Diederick. Kami tak bisa mengundang banyak orang karena memang waktu sangat mendadak, juga tak banyak waktu yang bisa kami luangkan. Tuan Bleecker yang sedari tadi sudah tiba dari pemakaman terus meminta aku untuk segera menguburkan jasad Holland. Aku terus menolak karena aku masih menguatkan diri untuk menunggu Diederick pulang.