Athala tampak berpikir keras, memikirkan tentang yang Elena katakan kemarin. Jika dengan seorang anak, kekayaan Mahendra bisa dengan mudah menjadi miliknya. Seandainya saja dia dan Amora sudah memiliki anak tentu semua ini tidak akan sulit.
Lalu bagaimana caranya Athala bisa menguasai warisan Mahendra, tentu dia ingin sekali menjadi CEO di perusahaan itu. Agar Athala tidak terus di bawah bayang-bayang keluarga ini, istrinya yang tidak begitu dia cintai. Serta Kavin yang selalu mengguruinya, dan Mahendra juga Elena. Athala kapan saja bisa terusir dari rumah ini, karena posisi Athala yang tidak lah aman.
Apalagi jika kelakuan dia terbongkar, bisa-bisa Amora yang mengusir dia terlebih dulu dari rumah ini. Hingga sebelum itu terjadi dia harus berada di posisi yang aman dan terlindungi. Athala tidak ingin jika dia sampai kembali ke kehidupan dia yang abu-abu.
"Sayang," panggil Athala ke Amora.
"Ya, ada apa?" Amora menuangkan air ke gelas suaminya.