"Ini masakan kamu, Sha?" tanya Kavin.
"Iya." Mereka berada di meja makan.
"Ternyata menantu Papi jago masak ya," puji Mahendra.
"Istri aku juga, Pap," timpal Kavin.
"Bagaimana, sayang, masakan Geisha?" tanya Mahendra pada istrinya.
"Bener, sayang. Masakan Geisha enak."
Elena tertawa tampak terpaksa. Pujian yang dia berikan pada Geisha tidak lah ikhlas. Malah di dalam hati dia bergidik karena harus berbohong. Jangan sampai kebencian dia pada Geisha diketahui oleh Mahendra.
"Aku senang kalau kalian suka sama masakan aku," ucap Geisha.
Tiba-tiba Mahendra terdiam. Dia teringat masa yang silam, saat seseorang selalu membuat kan dia semur daging ini. Rasanya pas sekali dengan masakan Geisha hingga mengingatkan Mahendra pada sosok itu.
"Masakan kamu rasanya mirip sekali dengan ...." Mahendra tidak melanjutkan perkataannya.
Spontan Elena melihat ke arah Mahendra. Dia tampak kesal dan khawatir jika dugaannya benar. Jangan sampai Mahendra menyebutkan nama Filia.