Télécharger l’application
7.73% Jodoh Dari Tuhan / Chapter 31: Menikah

Chapitre 31: Menikah

Hari ini seluruh televisi dan media sosial menayangkan pemberitaan tentang pernikahan anak dari pengusaha terkenal bernama Mahendra, yaitu Kavin Wijaya. Setelah 1 tahun yang lalu dia menikahkan putri-nya. Namun kali ini pemberitaan begitu heboh dan viral. Karena Kavin yang di gadang-gadang sebagai pewaris Wijaya company.

Tidak pernah terdengar mempunyai tambatan hati, tiba-tiba saja Kavin muncul dengan kabar pernikahan dia dengan wanita dari kalangan biasa. Itu semakin membuat para pemburu berita ramai memberitakannya dan orang-orang juga sibuk membahasnya.

Kavin yang terkenal dingin dan tidak bisa ditaklukkan hingga menginjak usianya yang ke 30 tahun. Namun dia akan mengakhiri masa lajangnya. Hingga membuat seluruh orang merasa penasaran dengan gadis yang bisa membuat Kavin menikahinya.

Terlihat Pangeran yang baru datang dari kantornya, yaitu sebuah universitas ternama milik keluarganya. Itu lah sebabnya dia kembali ke Indonesia. Karena selama di sana Pangeran juga tidak menemukan ketenangan yang dia cari. Sesuatu yang akan membuat dia menetap.

Pangeran yang sedang menonton televisi sambil menikmati kentang goreng di piring kecil, melihat pemberitaan tentang Kavin. Dia masih mengingat jelas paras Kavin, ternyata laki-laki yang ditemui Shintia kemarin adalah bagian dari  Wijaya Company. Bahkan dia anak dari Mahendra. Siapa yang tidak tahu perusahaan besar dan terkenal itu.

Tadinya Pangeran tidak begitu peduli, tapi tiba-tiba atensinya beralih pada dua orang yang sedang mengadakan jumpa pers itu. Kavin dan juga seorang gadis. Pangeran spontan berhenti mengunyah, bahkan kentang goreng yang ada di tangannya diletakkan dia kembali ke piring.

Dia adalah gadis yang bekerja di sebuah toko roti. Pangeran yakin dia adalah gadis yang kemarin dia lihat di sana. Bahkan kemarin Pangeran sempat ke sana lagi dan menanyakan tentang dia pada salah satu karyawan di sana. Dan dia mengatakan jika Geisha masuk siang.

Sebenarnya Pangeran berencana ingin ke toko roti itu lagi dan bertemu dengan gadis itu. Entah kenapa, tapi Pangeran hanya mengikuti kata hatinya. Namun dia kaget mendapat berita ini.

Pangeran mengganti channel televisinya guna mencari wajah Geisha dan layar televisi memang sedang ramai menyorot dia dan Kavin. Hingga Pangeran benar-benar yakin jika gadis yang ada di layar memang lah gadis yang bekerja di bread moments. Walaupun di televisi dia jauh lebih cantik dengan mek-up dan pakaian yang semakin membuat dia berbeda.

Pangeran mematikan televisi. Hatinya mendadak tidak enak. Dia beranjak menuju kamarnya, meraih handphone yang ada di nakas. Pangeran menghubungi Shintia.

"Aku akan menemani kamu untuk datang ke pernikahan Kavin."

Perkataan itu lah yang keluar dari mulut Pangeran saat Shintia mengangkat telpon. Suara bariton itu tentu membuat Shintia begitu senang. Entah kenapa Pangeran berubah pikiran untuk menemani Shintia. Padahal saat kemarin Shintia mengajaknya, dia langsung menolak tanpa bisa ditawar lagi.

*

*

Di suatu kampung kecil juga mendadak ramai, setelah salah satu warganya melihat pemberitaan dari layar televisi. Jika seorang pengusaha muda akan menikah, dan yang membuat mereka heboh adalah melihat Geisha yang akan bersanding dengan laki-laki kaya.

Beberapa orang berlarian menuju rumah kecil milik Beni dan Tari, orang tua Geisha. Mereka memberitahu tentang kemunculan Geisha yang ingin menikah dengan Kavin. Orang tua Geisha yang kerjanya berkebun akan langsung beristirahat jika pulang. Mereka memang  jarang sekali menonton televisi dan tidak lah tahu tentang Kavin dan seluruh keluarganya.

Beni dan Tari tampak sangat kaget dan tidak percaya dengan omongan para tetangga. Karena Geisha tidak pernah menceritakan apapun. Bahkan saat mereka menerima telepon dari Geisha, anaknya itu tidak menyinggung soal pernikahan.

Orang-orang kampung berdatangan mengucapkan selamat pada Beni dan Tari. Karena Geisha begitu beruntung menikah dengan orang kaya.

*

*

Geisha baru saja berbicara lewat telepon dengan orang tuanya. Tidak seperti perkiraan Geisha, jika Beni dan Tari tidak menyetujui pernikahan dini-nya. Namun mereka malah sangat mendukung keputusan Geisha untuk menikah dengan pewaris Wijaya Company.

Kedua orang tuanya juga bercerita betapa hebohnya keadaan kampung halaman Geisha. Setelah wajah Geisha mendadak viral di televisi. Mereka hanya sedikit kecewa pada Geisha yang tidak menceritakan apapun pada mereka. Geisha pun berdalih jika dia sibuk mempersiapkan pernikahannya hingga tidak sempat mengabari mereka.

Dan Geisha mengatakan akan menyuruh orang untuk menjemput mereka ke sini beberapa hari sebelum pesta pernikahan. Itu lah yang dikatakan Kavin pada Geisha. Hingga terdengar kedua orang tua Geisha sangat senang, dan Geisha yakin mereka tidak pernah merasa senang seperti ini.

Geisha tahu orang tuanya tidak mengenal Wijaya Company, tapi sepertinya orang di kampung sudah menceritakan betapa berkuasanya keluarga itu. Tentu semua orang senang, jika Geisha menikah dengan Kavin. Kedua orang tuanya, teman-temannya dan juga Hana.

*

*

Geisha berada di ruangan di mana dia akan di mek up oleh MUA profesional. Dua orang perias itu terlihat sibuk menyiapkan alat-alat untuk menyulap Geisha menjadi ratu hari ini, dan mungkin akan jadi wanita tercantik di sini.

Geisha menyeka air matanya yang begitu saja muncul di sudut matanya. Apalagi setelah Geisha mulai di rias semua bayang-bayang kehidupannya terus berputar seperti kaset di otaknya. Dari awal dia menginjakkan kaki di kota ini, dia pikir Geisha akan mengubah hidupnya. Walaupun dari kampung dan hanya berbekal ijazah SMA, tapi Geisha mempunyai cita-cita yang tinggi. Nasibnya akan berubah.

Namun sekarang dia harus menghadapi kenyataan menikah hanya sandiwara. Rasanya masa depannya sudah abu-abu dan rasanya dia menjatuhkan cita-citanya sendiri ke dasar jurang.

"Jangan nangis dong, cantik," tegur perias yang mengenakan gaun navy.

"Kamu pasti terharu karena menikah dengan Kavin kan?" timpal perias satunya lagi.

Geisha hanya tersenyum dengan wajah muram yang tidak bisa disembunyikan.

"Tarik nafas lalu hembuskan pelan. Kamu tenang ya, cantik."

"Pokoknya kamu akan jadi wanita tercantik hari ini."

Geisha hanya mengangguk. Hingga waktu berjalan dan Geisha sudah selesai dirias. Geisha benar-benar cantik.

Tiba-tiba dari pantulan cermin Geisha melihat kedua orang tuanya datang. Geisha langsung bangkit.

"Bidadari Bapak," ucap Beni menatap anaknya.

"Terimakasih atas segala-galanya  selama ini, Pak, Bu!"

"Jangan menangis, Sha. Nanti mek-up kamu luntur," ujar Tari menahan tangis.

"Ingat ya. Sekarang kamu menjadi tanggung jawab suami kamu, kamu harus menuruti kata dia," perintah Beni.

"Pilihan kamu sangat tepat, Kavin pasti bisa membahagiakan kamu, sayang," tutur Tari.

Geisha hanya diam menahan air matanya sambil menggenggam tangan kedua orang tuanya. Bagaimana jika mereka sampai tahu jika semua ini hanya pura-pura.

Dengan didampingi orang tuanya Geisha turun ke bawah, menuruni tangga. Terlihat para tamu inti sudah berkumpul untuk menyaksikan akad nikah yang akan diucapkan oleh Kavin.

Kavin menatap Geisha tidak berkedip, hingga Geisha sampai dan duduk di sebelahnya. Geisha sangat cantik dengan baju kebaya berwarna putih. Tiba-tiba suara penghulu membuyarkan lamunan Kavin. Penghulu yang mengenakan peci hitam memulai acara. Dengan menyebut bismillah permulaan, lalu dia melafalkan doa.

Terlihat Kavin duduk berseberangan dengan Pak penghulu dan juga Bapak dari Geisha. Beni mengangkat tangannya yang lalu disambut oleh Kavin. Mempelai pria memegang erat tangan wali nikah.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau ananda Kavin bin Mahendra Wijaya dengan anak saya yang bernama Geisha binti Beni dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan mas kawin logam mulia 50 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Geisha binti Beni dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Sah!

Bersambung ....


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C31
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous