Chapitre 132: Sepenggal Rasa yang Ada

Langit masih mendung, tetapi rintikannya sudah mereda. Hanya menyisakkan suara guntur yang pelan-pelan masih mengudara. Angin yang berhembus pembawa dingin tetap melingkupi atmosfer bumi yang berpayungkan awan gelap, membuat manusia-manusia yang tengah berjalan langsung dibawah awan maupun yang sudah berlindung di balik gedung tetap merapatkan jaket guna menghangatkan tubuh.

Jika biasanya di lingkungan kampus akan ditemu banyak mahasiswa yang sedang asyik duduk santai di bawah pohon atau di bangku taman, tapi tidak dengan kali ini. Tempat yang banyak dihuni mahasiswa kali ini adalah kantin sekolah. Ada yang sengaja untuk mengisi perut karena tak sarapan, dan ada juga yang datang untuk memesan minuman penghangat tubuh.