"Kau serius?" tanya Dean.
"Aku serius. Asal dengan satu syarat," balas Kensky.
"Apa?"
"Berhentilah memanggilku sayang. Kalau perlu berhentilah menggangguku, karena sebentar lagi aku akan menikah."
Dean menunduk sesaat sebelum matanya kembali menatap Kensky. "Baiklah jika memang hal itu yang kau inginkan. Akan kulakukan," Dean menarik napas panjang, "Terima kasih karena kau sudah meluangkan waktu untuk hari ini. Sampai ketemu lusa nanti. Jam delapan malam akan kujemput kau di rumahmu."
Mata Kensky terbelalak. "Jangan! Jangan jemput aku di rumah."
Alis Dean berkerut. "Kenapa?"
"Pokoknya jangan. Tapi kalau Anda memang ingin menjemputku, Anda bisa menjemputku di apartemen temanku yang kemarin."
Dean mendekikan bahu. "Baiklah. Sampai ketemu nanti." Dean pun bergerak mengintari meja, melewati tubuh Kensky yang masih berdiri, membuka pintu, lalu keluar ruangan meninggalkan gadis itu.