Sebelumnya, Ryan tak pernah percaya pada takdir. Ia selalu mengira takdir itu hanya bagi mereka yang tak memiliki tujuan hidup, sehingga menjadikan takdir sebagai kambing hitam.
Namun, sejak bertemu Jenna, ia mulai mempercayai itu. terlebih ketika justru takdir itu yang selalu berkeliling di sekitar mereka. Seolah tak inginkan mereka hidup tanpa satu sama lain. Padahal mungkin, entahlah.
Bisa saja itu hanya perasaan Ryan, yang merasa dirinya sedang dipermainkan takdir.
Apa pun yang dikabarkan oleh dokter saat ini, bukanlah hal yang bisa ia percaya. Ingin rasanya marah, tetapi ia tak tahu siapa yang seharusnya menerima kemarahannya. Apakah Hellen? Bukankah wanita itu justru jauh lebih menderita dibanding dirinya?
Ataukah Jenna?
Apa hubungannya ini semua dengan Jenna? Bukankah ia sudah memutuskan untuk berhenti, bahkan sebelum semua menjadi seperti ini?