Rico duduk di samping sang istri yang tertidur setelah diberi obat oleh dokter. Tak henti-hentinya ia menggenggam tangan Davina sambil menciumi punggung tangan sang istri.
Rico cemas. Rico khawatir. Ia sungguh tidak tahu alasan mengapa sang istri seperti ini. Perkelahian mereka sudah usai sejak dari Semarang. Dan Davina tidak pernah membicarakan Ali setelah kejadian di rumah mereka di Semarang.
"Kamu kenapa, Sayang? Kamu kenapa? Please, jangan bikin Mas khawatir," ucap Rico dalam kesedihannya.
Titik air menetes dari pelupuk mata Rico. Mungkin, jika ingin mencari pria seperti Rico. Tak akan ada. Pria ini begitu tulus kepada Davina. Padahal dia tahu di lubuk hati sang istri yang terdalam. Ada sebuah nama yang sama sekali tidak bisa dia geser. Meskipun sebaik apa pun perlakuan Rico kepada Davina dan juga Hannah.