Pengakuan Aris tentang Ali membuat Davina syok begitu berat. Di dalam kamar ia terdiam selama beberapa jam.
Bagaimana bisa ini terjadi? Skenario macam apa ini? Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan mati. Padahal dia hidup.
Lalu, tahun-tahun penuh penderitaan yang dilalui Davina beberapa tahun setelah kelahiran Hannah itu apa? semui itu hanya omong kosong?
Davina benar-benar ingin mati saat itu. Davina benar-benar sedih dan tak memiliki harapan hidup saat itu.
Lalu apa sekarang? Ali ternyata masih hidup. Dan kuliah di Jogja? Sementara Davina sudah seperti orang gila setiap hari menangisi kematiannya.
"Aaaarggh! Aaarghh!" Davina menagis histeris. Ia menepuk-nepuk dadanya karena amat sangat terpukul.
"Kenapa kamu lakuin ini, Ali! Kenapa! Kenapa kamu mengkhianatiku! Kenapa kamu tinggalin kami! Ali! Ali!"
Suara Davina yang meraung-raung itu. Tentu saja terdengar oleh Ina, asisten rumah tangganya. Ia pun segera berlari ke kamar Davina untuk melihat kondisi majikannya itu.