Télécharger l’application
57.14% Wolfman Garou / Chapter 4: Chapter 3: Morning

Chapitre 4: Chapter 3: Morning

Sniff...

"Hey lihat hidungnya bergerak."

Sniff...

"Mau kupanggilkan Mantis, Monkeys."

Sniff...

"Tidak panggil saja master Shifu Po. Mantis bilang bahwa serigala ini sudah dalam kondisi yang baik."

"Oke sip aku panggil."

Garou kemudian membuka matanya dan mengedipkannya beberapaka kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kematanya.

"Hey sobat. Sudah baikan?" Tanya Monkey pada Garou yang sekarang sedang duduk dihadapannya.

Monkey kemudian menuangkan teh hangat ke cangkir yang dibawanya dan menyodorkannya kearah Garou. Garou yang melihatnya kemudian mengambil teh hangat yang disodorkan dan meminumnya dengan tenang.

"Terima kasih." Kata Garou.

'Aku sama sekali tak merasakan aura yang biasanya dikeluarkan monster dari monyet ini. Dan kenapa aku bisa berada di China? Dan juga kenapa aku bisa berubah menjadi serigala jadi-jadian seperti ini?' Batin Garou penasaran dengan keadaan yang menimpanya sekarang.

"Dan oh iya namaku Monkeys, salam kenal." Kata Monkeys sambil mengulurkan tangannya kepada Garou.

Garou sebenarnya malas untuk berkenalan dengan makhluk didepannya karena masih merasakan lemas dan lelah ditubuhnya. Tetapi untuk membalas kebaikan Monkeys kepadanya dirinya berusaha menyingkirkan kemalasannya dan bersalaman dengannya.

"Namaku Garou, salam kenal Monkeys." Kata Garou dengan nada lelah dalam suaranya.

"Hmm... Apakah kau lapar?" Tanya sekaligus tawar Monkeys pada Garou yang kelihatannya lelah.

Garou tentunya mengalihkan perhatian dengan sangat cepat ke Monkeys membuat Monkeys bergidik melihat mata Garou yang bersclera merah menatapnya dengan cahaya merah kilat.

"IYA." Kata Garou dengan air liur yang tiba-tiba keluar dari moncongnya.

Garou terkejut kenapa dirinya bisa tiba-tiba mengeluarkan air liur lapar dari moncongnya. Selapar-laparnya dia, dia sama sekali tak pernah membuat malu dirinya seperti ini dihadapan seseorang.

"Wohoho... Baiklah Tuan Garou. Aku akan mengambilkan makanan yang banyak untukmu jadi tunggu sebentar." Kata Monkeys tertawa kecil lalu pergi mengambilkan makanan untuk Garou.

(Sret...)

Dan Garou pun sendirian.

"Grr... Sial apa yang terjadi padaku." Kata Garou pada dirinya sendiri.

Garou kemudian melihat sekeliling ruangan untuk mencari sesuatu yang menarik perhatiannya.

'Lemari, Bangku, Vas, Cermin, nah... itu yang kubutuhkan sekarang.' Batin Garou setelah dirinya menemukan cermin kotak yang berada disamping lemari.

Garou kemudian mengambil cermin kotak sedang itu dan menaruhnya didepan alas tidur yang ditempatinya.

Garou kemudian melihat dirinya dicermin dan memeriksa tubuh baru yang sekarang ditempatinya. mata kanannya sekarang berwarna merah menggantikan warna putih yang biasanya, gigi taring yang tajam dan mengkilap, bulu abu dan putih yang didominasi oleh warna abu dan juga mempunyai kelembutan yang luar biasa, dan terakhir ekor serigala yang tebal dan empuk. (Inget saudara-saudara Garou ngambil wujud Legosi)

"Apakah ini wujud monsterku? Hmm... Tak mungkin wujud monsterku seperti ini. Wujud monsterku harusnya menakutkan bukan serigala yang terlihat lemah lembut seperti ini." Kata Garou bermonolog pada dirinya sendiri.

Garou kemudian menaruh kembali cermin itu ditempatnya semula dan duduk bersilang sambil memegang dagunya memikirkan kejadian yang sekarang menimpanya.

'Baiklah-baiklah hal yang pertama harus kulakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dan kenapa aku bisa berubah menjadi serigala jadi-jadian. Dan juga kenapa aku sama sekali tak merasakan aura monster dari kejauhan. Untuk saat ini aku bisa beristirahat dengan tenang karena aku sama sekali tak merasakan adanya intensi untuk membunuh disini.' Batin Garou bermonolog pada dirinya sendiri.

(Tap. Tap. Tap.)

Garou kemudian mendengar langkah kaki ringan yang bisa diasumsikan sebagai langkah kaki dari monyet bernama monkeys.

(Sret...)

"Makanan sudah siap Tuan Garou." Kata Monkey sambil membawa sebakul makanan yang berisikan nasi, dimsum, bakpao, dan ikan serta tak lupa air putih.

Monkey lalu menaruh makanan yang dibawanya didepan Garou dan mempersilahkan Garou untuk memakannya.

"Terima kasih banyak Tuan Monkeys." Ucap Garou berterima kasih.

"Sama-sama." Balas Monkeys.

Garou kemudian menatap makanan dihadapannya dan mengucapkan.

"Ittadakimasu"

'Hah Ittadakimasu?" Batin Monkeys bingung.

Hap...

Hap...

Hap...

'Sepertinya itu salah satu kosa kata Jepang saat kita bersyukur atas makanan yang kita dapat kalau aku tidak salah. Apakah Garou berasal dari Jepang?'

Hap...

Hap...

Hap...

'Biarkan Master Shifu yang mengurus ini?'

"Terima kasih banyak atas makanannya." Kata Garou sambil menaruh mangkuk terakhir dengan rapih dilantai.

Monkeys yang mendengar Garou telah menghabiskan makanannya dalam kurun waktu 1 menit tentunya mengucek matanya untuk memastikan apa yang ada dihadapannya nyata.

"Tuan Garou apakah anda benar-benar menghabiskan semua makanan yang kubawa hanya dalam 1 menit?" Tanya Monkeys memastikan kejadian yang terjadi didepannya.

"Ya, memangnya ada apa?" Tanya Garou pada Monkeys.

Monkeys kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata.

"Tidak apa, aku hanya bertanya"

Garou kemudian merasakan energi kembali memenuhi dirinya seperti sedia kala dan sakit demamnya pun juga sudah tidak ada karena air yang tadi malam dia minum sangat banyak.

Garou kemudian berdiri diatas alas tempatnya tidur dan membuka perban yang menutupi seluruh dada dan perutnya. Monkeys tercengang karena luka memar dan bonyok yang dialami Garou kemarin sudah tidak ada ditubuhnya.

"Wow Tuan Garou. Aku tak tau kenapa kau bisa selamat dari kejadian yang menimpamu, bahkan tabib Chi bilang kau akan mati pagi ini kemarin. Master Shifu pun sudah menyiapkan makammu didesa tadi malam bersama para warga, jadi bagaimana kau bisa selamat dari luka yang kau derita Tuan Garou?" Tanya Monkeys tak percaya apa yang terjadi pada Garou.

"Anggap saja ini merupakan salah satu kemampuan rahasiaku Tuan Monkeys." Kata Garou sambil mengambil perban yang ada dilantai.

"Apakah disini ada tong sampah Tuan Monkeys?" Tanya Garou sambil melihat sekeliling kamarnya mencari keberadaan tong sampah.

"Sini biarkan aku saja yang membuangnya sekalian aku ingin menaruh mangkuk-mangkuk ini didapur." Kata Monkeys pada Garou.

"Terima kasih banyak Tuan Monkeys." Ucap Garou berterima kasih pada Monkeys.

Garou kemudian memberikan perban itu pada Monkeys dan menaruhnya tepat dalam bakul nasi yang dibawa Monkeys. Monkeys kemudian pergi sambil membawa mangkuk-mangkuk yang kosong ke dapur.

(Sret...)

(Tap. Tap. Tap.)

"Master Shifu."

"Bagaimana keadaannya Monkeys?"

"Keadaannya benar-benar dalam keadaan luar biasa, seperti yang dikatakan Po dan Mantis tadi malam."

"Hmm... Aku benar-benar tak percaya dirinya bisa selamat dari luka yang dideritanya saat kita menemukan dirinya kemarin."

"Aku dan Mantis yang menjaganya tadi malam pun juga tak percaya dengan kejadian yang kami berdua lihat Master Shifu. Kau sendiri bisa melihatnya ke dalam."

"Tunggu, apakah kau mendapatkan namanya Monkeys?"

"Namanya Garou Master Shifu."

"Oke bagus, sekarang kau boleh pergi Monkeys. Aku dan Po akan menemuinya."

"Baik Master."

Itulah yang Garou dengar dengan telinga serigalanya yang tajam sebelum pintu kertas didepannya terbuka memperlihatkan seekor panda merah kecil dan panda gendut dihadapannya.

(Sret...)

"Ahh... Tuan Garou. Apakah anda sudah dalam keadaan baik?" Tanya Shifu dengan nada ramah pada Garou.

"Ahh... iya, Tuan?" Kata Garou menanyakan nama panda merah yang duduk dihadapannya.

"Oh dimana sopan-santunku. Perkenalkan aku adalah Shifu dan panda dibelakang ku adalah Po yang lebih dikenal sebagai Ksatria Naga." Kata Shifu memperkenalkan dirinya dan Po yang duduk dibelakangnya.

'Ksatria Naga?" Batin Garou bingung dengan Ksatria Naga yang Shifu bilang.

"Aku benar-benar mengucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam karena kalian telah menyelamatkanku dari pintu kematian Tuan Shifu dan Tuan Po." Kata Garou sambil membungkukkan badannya yang sedang duduk untuk menunjukkan rasa terima kasihnya. (Walaupun sebenarnya Garou sedang melakukan akting)

"Hahaha... Tidak apa-apa Tuan Garou. Tidak perlu berterima kasih, sesama makhluk hidup kita harus saling menolong antar sesama." Kata Shifu pada Garou tak enak hati.

"Baiklah Tuan Garou pasti anda yakin hal ini akan datang tanpa basa-basi lagi aku ingin bertanya. Kenapa kau bisa sampai jatuh ke istana Jade?" Kata Shifu dengan nadanya yang serius.

'Aku benci ini' Batin Garou mengerang.

====================================

(To Be Continue)


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C4
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous