Télécharger l’application
4.87% Menjadi Kaya di Zaman Kuno / Chapter 22: Chapter 22 : Bos Besar Gong Adalah Seorang Ger

Chapitre 22: Chapter 22 : Bos Besar Gong Adalah Seorang Ger

Yan Mao menatap kearah Gong Jun, sepertinya pria ini tidak sombong sama sekali. Dia memperlakukan semua orang dengan ramah. Yan Mao menatapnya. "Bos Besar Gong, aku datang membawa 100 botol pasta paprika dan aku juga membawa produk baru. Apakah Bos Besar Gong tertarik?"

Gong Jun penasaran, "Apakah Ger Mao bersedia memperlihatkannya?"

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Tentu saja."

Dia langsung mengeluarkan botol lurus selai. Gong Jun merasa aneh dengan botolnya. Namun dia tidak mengatakan apapun. Yan Mao membuka penutupnya dan aroma manis dan segar tercium keluar.

Ketika Gong Jun mencium aromanya, dia sangat penasaran dengan rasanya. Dia meminta Wu Nian untuk membawakannya sendok kayu. Kemarin dia mencoba pasta paprika dengan sumpit. Dia tidak puas sama sekali. Namun dia malu untuk terus mencobanya di depan Yan Mao.

Gong Jun akhirnya membawa satu botol ke kamarnya dan memakannya dengan senang. Wu Nian mengambil sendok kayu. Gong Jun mengambil selai berwarna kemerahan dan agak hitam. Dia sedikit aneh. Namun sama sekali tidak meragukannya.

Dia membawa selai ke mulutnya, ketika lidahnya menyentuh selai. Matanya melebar. Ini manis dan sedikit asam. Ada jejak kesegaran buah. Dia sangat kagum dengan apa yang dibuat oleh Yan Mao.

Benar-benar makanan enak.

Gong Jun meletakkan sendoknya. "Ger Mao, apa ini?"

"Ini disebut selai mulberry. Rasanya manis dan asam."

Gong Jun mengerutkan alisnya. Namanya sedikit aneh. Tapi selama rasanya enak, kenapa tidak. "Ger Mao, bagaimana kamu menjual ini?"

"Aku merasa malu menyebutnya. Bos Besar Gong, kamu menyebutnya." Yan Mao menatap kearahnya. Gong Jun merasa bahwa Yan Mao sedang mengujinya. dia segera membuka mulutnya. "Bagaimana dengan 800 sen persetiap botolnya?"

Yan Mao berpikir sebentar, ini membuat Gong Jun sedikit cemas. Lalu dia berbicara. "Karena aku belum pernah menjual barang ini, aku menyebut harga seperti ini. Tapi jika berhasil. Aku pasti menaikkan harganya."

Yan Mao tersenyum. "Bos Besar Gong benar-benar orang yang menyegarkan. Tentu saja, Aku mengambil harga ini. Karena Bos Gong sudah berbicara, aku sangat berterima kasih untuk itu."

Gong Jun, "...." Bukankah aku baru saja di tipu?

______

Wajah Gong Jun agak kaku, namun dia tetap tersenyum. "Kalau begitu, ada berapa yang Ger Mao miliki?"

"Aku memiliki 30 botol selai."

Wajah Gong Jun segera bersinar. "Baiklah. Ngomong-ngomong Ger Mao, berapa lama daya tahan penyimpanan barangmu?"

"Untuk pasta paprika bisa tahan sampai 2 bulan, sedangkan untuk selai ini, mungkin paling lama sebulan." Ketika Gong Jun mendengarkan ini, dia segera bersemangat. Jika 1 bulan, tentu saja dia bisa dihabiskan.

Gong Jun mengeluarkan uang, "Ini untuk pasta paprikanya, sebanyak 30 tael. Dan ini untuk selai mulberrynya, 24 tael. Ini adalah total semuanya."

Kedua orang tua Yan Mao tercengang. Mereka bahkan tidak pernah berpikir untuk menghasilkan 50 tael dalam hidup mereka. Lihat putranya, menghasilkan 50 tael hanya menjual barang-barang ini.

Yan Mao tersenyum. "Bos Besar Gong, kamu benar-benar orang yang menyenangkan."

Gong Jun tersenyum. "Ini sama seperti Ger Mao. Aku berharap kita akan selalu berbisnis."

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Tentu saja."

Gong Jun memberikan surat pada Yan Mao. Ketika pria itu melihat tulisan aksara, dia mengerutkan alisnya. Meskipun dia tidak terlalu menguasai, dia bisa membacanya. "Ini adalah surat perjanjian kita?"

Gong Jun menganggukkan kepalanya, "Ger Mao bisa membacanya? Ger Mao benar-benar luar biasa. Ini adalah surat perjanjian. Selama setahun, Ger Mao hanya bisa menjual pasta paprika pada restoranku, dan aku akan menambah selai juga. Bagaimana dengan itu?"

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Tentu, akan lebih baik jika terus menjualnya dengan Bos Besar Gong. Tapi aku memiliki syarat yang lain."

Gong Jun menatapnya. "Ger Mao bisa menambahkannya."

"Jika aku membuka toko aku akan menjual produkku sendiri. Apakah itu baik-baik saja?"

Gong Jun menganggukkan kepalanya. "Tentu saja itu baik-baik saja. Dan juga di sini, selama perjanjian, kedua belah pihak tidak boleh melanggar janji atau mereka akan membayar sebanyak 1000 tael. Setelah perjanjian berakhir, kita berdua bisa mengajukan perpanjangan. Namun jika salah satu tidak setuju, maka perjanjian perpanjangan batal."

Yan Mao menganggukkan kepalanya setuju. "Baiklah, dimana aku akan tanda tangan?"

"Cukup dengan sidik jarimu saja. Di sini bersama dengan sidik jariku." Wu Nian membawa tinta cinnabar. Yan Mao dan Gong Jun memberikan sidik jari mereka. Yan Mao dan keluarganya pergi keluar.

Gong Jun menatap kearah Yan Mao. Dia menghela napasnya dengan lembut. "Aku tidak berpikir bahwa Ger Mao ini begitu cerdik."

Seseorang datang dia tersenyum, "Bos, tunanganmu ada di sini?"

Gong Jun mengerutkan alisnya. "Kenapa dia disini?"

"Dia mengatakan bahwa kamu sudah lama tidak kembali ke Ibu kota jadi dia ingin menjemputmu." Gong Jun segera marah. "Bodoh, aku sedang berbisnis disini. Benar-benar pria jahat."

Begitu Gong Jun keluar, dia melihat pria tinggi dan tampan, dia awalnya sangat dingin pada semua orang yang menatapnya. Beberapa Ger yang ada di toko memandangnya dengan wajah memerah.

Begitu Gong Jun turun dari tangga, wajahnya segera berubah menjadi bodoh. "Sayangku, kamu akhirnya turun."

Gong Jun segera menjadi merinding, pria bodoh ini berani memanggilnya sayang di depan semua orang. Tingkah pria yang awalnya dingin berubah menjadi anjing bodoh. Dia melihat Gong Jun dan mengibaskan ekornya.

Pria itu memegang pinggang ramping Gong Jun, "Sayang, kamu menutup lambang bungamu lagi. Riasan ini sangat tebal dan membuatmu terlihat jelek." Pria itu meminta pelayan toko untuk membawakan air dan kain lembut. "Pelayan bawakan air dan kain."

Gong Jun menatapnya. "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Pria itu mencium wajahnya. Dia mengerutkan karena jijik. "Riasanmu begitu tebal. Aku jijik menciumnya."

"Menjauh dariku." Gong Jun mencoba mendorongnya. Pelayan menatap kearah Gong Jun dan pria tinggi itu. Dia menyerahkan air dan kain dengan takut. Pria itu membawa Gong Jun ke tempat duduk dan mulai membersihkan wajahnya.

Tidak lama kemudian, wajah putih dan cantik muncul, dengan lambang bunga merah terang pada dahinya. Wu Nian dan seluruh pelayan tercengang, Bos Besar mereka sebenarnya seorang Ger.

Gong Jun sangat marah. "Bodoh, apa yang kamu lakukan?"

Pria itu tertawa. "Sayangku, ketika kamu melepaskan semua riasanmu. Kamu sangat cantik."

Gong Jun memerah karena marah, wajahnya langsung bersemu cantik. Wu Nian akhirnya kembali ke kewarasannya. "B-Bos Besar..."

Gong Jun menatapnya. "Sisanya kuserahkan padamu. Ngomong-ngomong, jika aku kembali nanti. Aku akan meminta Ger Mao menyiapkan semuanya dan kamu mengatur pengirimannya ke kota."

Wu Nian menganggukkan kepalanya. "Baik Bos."

Gong Jun berdiri, pria itu berdiri bersama. Ketika keduanya berdiri mereka tampak serasi. Wu Nian segera memujinya. "Bos, kamu memiliki pasangan yang tampan dan tinggi. Kalian seperti pasangan yang di ciptakan oleh surga."

Pria itu segera tertawa. "Kamu benar-benar bermata emas, benar-benar pandai melihat. Ini untukmu."

Pria itu melemparkan koin emas pada Wu Nian. Ketika Wu Nian mengambilnya, dia tercengang. "Tuan, ini..."

"Ambillah, hadiah dariku." Gong Jun menatap pria bodoh, orang hanya memberinya kata-kata pujian, dia sudah memberikannya koin emas. "Ayo pergi!"

Pria itu tersenyum. "Baiklah, ayo jalan-jalan. Ini pertama kalinya aku ke kota ini, aku ingin mencoba beberapa masakan di sini."

Gong Jun mencibir. "Huh? Orang sepertimu ingin mencobanya. Apakah kamu pikir aku akan percaya? Kembali ke penginapanku."

Pria itu tersenyum jahat. "Sayang, apakah kamu mengundangku?" Pria itu mendekatkan bibirnya ke telinga Gong Jun. "Kamu ingin kita melakukan hal-hal jahat di penginapan? Kamu sangat nakal."

Begitu Gong Jun mendengarkan suara serak pria lain, wajahnya memerah dan dia menutup telinganya. "Kamu... kamu... kamu yang anak nakal, seluruh keluargamu adalah anak nakal."

Pria itu tertawa. "Sayang, sebentar lagi kamu juga akan menjadi keluargaku."

Gong Jun memerah, dia akui bahwa wajah pria ini sangat tampan, jika dia marah atau serius. Wajahnya 100 kali lebih tampan. Pria ini begitu menganggur. Dia bahkan lebih suka berada diluar daripada mengerjakan pekerjaannya. Dia adalah pangeran mahkota, Qin Fengxun.

"Apa yang kamu lakukan disini? Tidakkah Kaisar akan marah jika kamu pergi lagi?"

Qin Fengxun mengangkat bahunya. "Dia memiliki banyak putra untuk diurus. Dia tidak akan terlalu memikirkanku."

"Omong kosong, kamu adalah putra mahkota. Kamu adalah orang yang akan naik tahta selanjutnya." Gong Jun memarahinya. Qin Fengxun tersenyum. "Sayang, aku hanya ingin menjadi pedagang sepertimu. Kita bisa berkeliling di seluruh dunia. Dan menghasilkan uang yang banyak."

"Bermimpi! Siapa yang akan menikah denganmu."

Qin Fengxun tertawa. "Kita sudah bertunangan sejak kecil. Kamu tidak bisa menolaknya. Dalam setengah tahun, kita akan menikah."

Wajah Gong Jun memerah, "Humph.."


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C22
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous