Bagaimana tidak bayangan lagi-lagi hinggap di kepalanya.
Membuat kepalanya seolah ingin meledak begitu saja.
Bayangan itu membuat mood gadis itu rusak seketika. Pikiran terus menimpa membuatnya malas melakukan apapun.
Khaira memikirkan hal-hal yang membuat nafsu makan dan tidurnya tidak nyaman. Dia tahu apa yang dilakukannya dibelakang Denzel pasti menyakitinya,itulah yang mengganggu pikirannya.
Khaira mengambil handphone nya lalu menghubungi Aditya dengan mengiriminya pesan teks untuk bertemu di sebuat kedai kopi. ia bersiap dan tidak lupa membawa tas kecilnya.
Kedai kopi yang dimaksud adalah sebuah cafe bernuansa vintage di tengah ibukota, tempat ngopi yang masuk kedalam kedai kopi cukup terkenal dan waralaba. Khaira lebih suka menyebut itu kedai kopi karena saking seringnya dia membeli kopi dari sana.