Télécharger l’application
77.77% Pure Vanilla Route (Indonesia) / Chapter 7: Masa Lalu

Chapitre 7: Masa Lalu

Aku berada di suatu throne kingdom. Aku pun melihat diriku di masa lalu sedang berdiri dan menjaga sesosok bayangan yang sangat buram. Ia sedang duduk di kursi throne nya sambil bersenandung alunan musik yang ku kenal. Aku pun melihat diriku yang dimasa lalu, tampaknya ia ingin berbicara, tapi selalu tertahan. Diriku dimasa lalu selalu melirik untuk melihat bayangan buram tersebut. Tapi saat bayangan buram itu menoleh ke arahnya, diriku yang dimasa lalu pun membuang mukanya. Tak lama kemudian diriku dimasa lalu memberanikan diri untuk berbicara, namun kembali tertahan karena sesosok bayangan itu memanggilnya. "Penjaga." Kata bayangan tersebut. "Iya ada apa, yang mulia?" Jawab diriku dimasa lalu. "Mari kita berjalan ke taman Kerajaan." Ajak sang mulia. "Baik, yang mulia." Kata diriku sambil mengambil posisi kemudian berjalan. Mereka pun mulai berjalan melewati lorong-lorong, aku yang mengikutinya dari belakang hanya bisa bisa melihat betapa besarnya lorong ini. Terdapat banyak sekali lukisan yang tidak ku kenali. Namun ada beberapa lukisan, barang dan ruangan yang terasa familiar. mereka sampai dipintu besar yang menuju ke taman kerajaan. saat pintu besar itu terbuka, matahari bersinar sangat terang. Hari itu sangat cerah, namun aku tidak bisa merasakan apapun karena ini hanya dalam memori. Aku pun melihat mereka berjalan, diriku yang dimasa lalu tampak defensive dan terganggu dengan sinar matahari siang hari ini. Tapi, sang mulia tampak tidak keberatan ditemani oleh aku di masa lalu, I wonder why. Saat mereka telah sampai di taman kerajaan, aku melihat berbagai macam bunga dan kupu-kupu yang hinggal di bunga dan semak-semak. Burung-burung berkicauan, pohon-pohon berayun-ayun seakan menyambut aku yang dimasa lalu dan Sang mulia. Kemudian ku lihat Sang mulia pun menghampiri salah satu bunga, sepertinya itu bunga favorit sangat mulia. Kupu-kupu mulai hinggap di atas kepala sang mulia. Aku berusaha melihat wajah sangat mulia, namun tetap saja terlihat sangat buram. Lalu aku pun menoleh, aku pun melihat diriku yang dimasa lalu. Ia tampak terganggu, tidak nyaman, dan ketakutan di waktu yang bersamaan saat beberapa kupu-kupu hinggap di kepalanya. Ia pun menggerakkan kepalanya kemudian dengan kencang melambai tangannya seperti mengusir kupu-kupu tersebut darinya. "PERGI DARIKU DASAR MONSTER TERBANG, SHOOO" Kata diriku dimasa lalu sambil mengusir kupu-kupu tersebut. Aku pun menoleh dan melihat Sang mulia tampak heran dengan diriku dimasa lalu. Ia pun menghampiri diriku dimasa lalu dan menenangkannya. "Itu namanya Kupu-kupu, Penjaga." Jawab sangat mulia sambil memegang pundak diriku dimasa lalu. "Kupu-kupu?.." Tanya diriku dimasa sambil melihat sang mulia dengan kebingungan. "Kamu tidak tahu dan tidak pernah melihat kupu-kupu, dear penjaga?" Tanya sang Mulia sambil mengulurkan tangannya dan kemudian kupu-kupu hinggap di tangannya. "Belum pernah yang mulia. Maafkan saya yang mulia." Jawab diriku dimasa lalu sambil tertunduk dan tersipu malu. "Kupu-kupu adalah hewan terbang kecil tidak berbahaya. Awalnya mereka adalah ulat kecil pemakan daun, kemudian mereka berubah menjadi kepompong dan akhirnya mereka bisa menjadi seperti ini, memiliki sayap yang indah. Mereka sangat menyukai bunga karena itu adalah makanan mereka. Mereka memiliki waktu hidup yang sangat singkat." Jawab sang Mulia sambil melihat kupu-kupu yang hinggap ditangannya. "wow.." Jawab diriku dimasa lalu sambil melihat kupu-kupu itu terlihat tersenyum dan penasaran. "Pasti kamu terlalu keras berlatih hingga lupa untuk bersantai dan menikmati keindahan di luar." Kata sang mulia sambil melihat diriku dimasa lalu. "Iya, yang mulia.." Jawab dia. "Tidak apa, dear penjaga. Ingatkan dirimu untuk bersantai." Jawab sang mulia sambil menatapnya. "Baik, yang Mulia" Jawab dia. Sang Mulia pun mengambil beberapa bunga, Kemudian mereka pun duduk di bangku taman yang dikelilingi oleh bunga. Aku melihat sang Mulia sedang membuat sesuatu sambil bersenandung alunan musik yang ku kenal, sementara diriku dimasa lalu terduduk diam dan terlihat memikirkan sesuatu. Ia tampaknya sudah tidak terganggu lagi saat kupu-kupu hinggap di kepalanya. Tidak lama, akhirnya aku tahu apa yang sedang dibuat oleh sang Mulia. Ternyata itu adalah flower crown. Sang Mulia pun selesai membuat flower crown tersebut. "Wow, flower crown itu sangat cantik yang Mulia." Jawab diriku dimasa lalu yang terlihat curious. "Terimakasih, dear penjaga. Kamu menyukainya?" Tanya sang mulia. "Iya, yang Mulia." Jawab diriku dimasa lalu. Kemudian Sang Mulia memakaikan flower crown itu kepada diriku dimasa lalu. Diriku dimasa lalu tampak senang. "Terimakasih, yang Mulia." Kata diriku dimasa lalu sambil menatap Sang Mulia. Sang Mulia pun tampak senang dan tersenyum.

Tak lama aku pun mendengar suatu suara yang awalnya kecil, menjadi keras. "Vella!" Ada yang memanggil namaku berulang kali.

Aku pun mulai berusaha fokus dan berusaha bangun.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C7
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous