Lagi-lagi Zelyn tidak bisa memahami apa maksud dari pria yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan intens. Bisa dilihatnya netra dengan iris tajam itu tengah mengunci pandangannya. Apalagi kalimat yang keluar dari bibir tebal yang telah beberapa kali menciumnya itu bagaikan sebuah rantai yang mengikatnya hingga membuat ia seolah tidak bisa bergerak ataupun lari menjauh.
Sejujurnya, ia merasa senang saat mendengar Axel mengakui menginginkannya, yang menandakan bahwa pesonanya telah membuat seorang casanova menyadari perasaan padanya. Namun, ia semakin serakah dan menginginkan pria yang masih belum mengalihkan pandangan darinya, mengatakan mencintainya, bukan hanya menginginkan tubuhnya semata.
'Aku ingin kau bilang mencintaiku, bukan menginginkanku,' gumam Zelyn di dalam hati dan ingin menegaskan apa maksud dari kalimat ambigu dari sosok pria yang membuat perasaannya membuncah tidak menentu.