Darren terkekeh kecil dan tentu saja hal itu membuat Flower muak. "Tidak ada yang memalsukan tanda tangan, baby Flow. Jika kau lupa biar ku ingatkan bahwa kau pernah menandatangani dokumen ketika berada di ruang interogasi."
--
Flower masih tak percaya dengan kalimat yang baru saja mengusik pendengaran. Seketika itu juga ingatannya bagai di putar pada kejadian tersebut. "Jadi, dokumen yang ku tanda tangani waktu itu … "
Jemari kekar langsung menjentik ke depan wajah. "Yes, tepat sekali."
"Kau memang lelaki paling licik yang pernah ku temui, Darren Ewald Gilbert!" Bentaknya beriringan dengan pergerakan jemari lentik hendak membelai hangat pipi kokoh, akan tetapi dengan secepat kilat langsung di tepis sehingga tamparan itu pun dapat terelakkan.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Darren. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!