Télécharger l’application
90% Pupus Lupus / Chapter 27: Kantin

Chapitre 27: Kantin

Mie Tek Tek kantin SMP Satria sangat enak dan membuat puas rasa lapar pada diri ku

Setelah menghabiskan mie Tek Tek tersebut, aku langsung membuang bekas tempat makan ke tempat sampah di dekat ku

Setelah itu aku menunggu Satria untuk kembali dari urusannya di ruang tata usaha

Aku pun bermain game Nova sembari menunggu Satria untuk menghilangkan rasa bosan ku.

Aku login dan mulai bermain ranked

"Kamu jadi tank ya slot nomor lima" tulis slot nomor tiga di draft pick Hero

"Dih lu aja" ucap ku sewot karena aku yang berada di posisi nomor lima

"Ya udah ga usah ada tank" ucap slot nomor tiga

Dan Karena aku tidak ingin keributan, maka aku mengalah menggunakan tank di game Nova

Game pun berjalan dengan seru dan setelah aku memainkan game tersebut, Satria menghampiri ku

"Eh Yan temenin gua ke tukang foto kopi yuk" ucap Satria

"Lah buat apa?" ucap ku heran

"Ini disuruh foto kopi raport gua sama guru tata usaha" ucap Satria sambil memperlihatkan raport nya

"Ya udah ayo" ucap ku

"Jauh ga tukang foto kopi nya?" ucap ku

"Deket kok foto kopi nya" ucap Satria

Aku dan Satria langsung berjalan secepatnya menuju ke tukang foto kopi terdekat

Setelah sampai, Satria langsung memfoto kopi raport milik nya

"Bang foto kopi raport" ucap Satria sambil memberikan raport miliknya

"Bolak balik nih?" ucap Abang tukang foto kopi sambil menerima raport milik Satria

"Iya bang" ucap Satria

Abang tukang foto kopi langsung mengambil raport milik Satria dan langsung memfoto kopi sesuai permintaan Satria

Setelah selesai, Abang tukang foto kopi langsung memberikan raport asli dan juga foto kopi tersebut kepada Satria

"Nih dek raport asli sama raport yang udah di foto kopi nya" ucap Abang tukang foto kopi sambil memberikan raport asli dan juga foto kopi raport milik Satria

"Iya bang jadi berapa?" ucap Satria sambil menerima raport asli dan juga foto kopi milik nya

"tiga ribu aja dek" ucap Abang foto kopi

"Nih bang uang nya" ucap Satria sambil memberikan uang lima ribuan kepada tukang foto kopi

"Bentar kembaliannya" ucap Abang tukang foto kopi sambil menerima uang dari Satria

"Iya bang" ucap Satria

"Nih dek kembali nya" ucap Abang tukang foto kopi

"Iya makasih ya bang" ucap Satria sambil menerima uang kembalian dari tukang foto kopi

"Iya sama sama" ucap Abang tukang foto kopi

Kami langsung pergi lagi ke sekolah SMP Satria

"Aduh pusing banget gua Yan" ucap Satria dengan muka yang begitu lemas

"Kenapa emang Satria?" ucap ku

"Ribet banget cuma mau cap tiga jari doang" ucap Satria

"Emang kenapa bisa jadi ribet?" ucap ku

"Raport gua belom di legalisir" ucap Satria

"Lah kenapa bisa belom di legalisir?" ucap ku

"Waktu itu sebenernya udah dari lama disuruh ke sekolah dan legalisir raport , cuma gua males banget" ucap Satria

"Lah lu lagian" ucap ku

"Iya gua males banget Dateng ke sekolah cuma foto kopi dan legalisir doang gua pikir ya gampang" ucap Satria

"Nah sekarang malah jadi ribet" ucap ku

"Iya giliran cuma cap tiga jari malah dijadiin ribet segala pake legalisir raport dulu" ucap Satria kesal

"Ya udah santai" ucap ku berusaha menenangkan Satria

"Lagian gampang kan cuma legalisir dan kita juga masih ada waktu cukup lama sebelum kembali ke sekolah" ucap ku

"Iya Yan" ucap Satria

"Maaf ya Yan bikin lu nunggu lama banget" ucap Satria

"Lah gapapa Satria cuma nunggu doang" ucap ku

"Ya gua ga enak sama lu nunggu gua lama banget cuma cap tiga jari doang padahal" ucap Satria merasa bersalah

"Gapapa lagian kan gua main game Nova sambil nunggu lu" ucap ku berusaha menenangkan Satria

"Ya udah maaf ya sekali lagi Yan" ucap Satria

"Iya santai Satria dimaafin kok" ucap ku dengan penuh ikhlas

"Ya udah nanti abis gua kelar cap tiga jari, kita cari es deh" ucap Satria

"Nah mantap Satria siang siang begini udah paling mantep kalo es" ucap ku dengan senyum lebar

"Iya panas banget dan juga gua udah cape jadi kayaknya harus minum es biar makin seger" ucap Satria

"Iya apalagi gua ditraktir makin seger deh" ucap ku sambil menunjukkan gelak tawa

"Ah lu bisa aja Yan" ucap Satria mulai menunjukkan tawa nya meski kecil

Kami pun sampai di sekolah Satria dan Satria langsung terburu buru turun dari motor untuk segera ke ruang tata usaha lagi

"Eh Yan lu tunggu sebentar lagi ya" ucap Satria sambil turun dari motornya secara tergesa gesa

"Iya Satria" ucap ku

"Tunggu bentar doang kok, gua cuma cap tiga jari ini mah" ucap Satria

"Ya udah sana, gua tunggu sini kok" ucap ku yang masih di atas motor Satria

"Oke tunggu ya Yan" ucap Satria lagi

Mungkin ia merasa bersalah karena membuat ku menunggu ia mengurus surat surat nya di tata usaha yang membutuhkan waktu begitu lama

Jadi ia terus mengucapkan kata yang sama dengan wajah yang merasa bersalah

Satria langsung berlari secepat mungkin menuju ke ruang tata usaha, sementara aku menunggu di atas motor Satria sambil membuka handphone ku

Aku berniat untuk memberi kabar kepada salju bahwa aku sedang di luar sekolah

"Sal" pesan ku kepada salju melalui WhatsApp

"Apa?" balas salju

"Tebak gua lagi dimana?" balas ku

"Yeh jangan sok misterius lu" balas salju

"Ya coba tebak gua dimana?" balas ku

"Di kelas" balas salju

"Salah" balas ku

"Terus lagi dimana?" balas salju

Aku mem foto sekolah SMP Satria dan mengirim nya ke salju

"Dimana tuh?" balas salju penasaran

"Di sekolah SMP Satria" balas ku

"Ngapain lu ke sana?" balas salju

"Lagi nemenin Satria" balas ku

"Satria ada urusan apa di SMP nya?" balas salju

"Mau cap tiga jari dia" balas ku

"Oalah dia ngurus cap tiga jari" balas salju

"Iya jadi gua nemenin dia" balas ku

"Terus ga belajar dong lu jam kedua?" balas salju

"Udah izin kok" balasku

"Oalah ya udah" balas salju

"Ini guru nya ngirim kisi kisi juga di grup kelas" balas ku

"Ya udah nanti di rumah di pelajarin kisi kisi nya ya" balas salju

"Iya" balas ku

"Ya udah gua mau makan dulu" balas salju

"Iya" balas ku

"Hati hati dijalan" balas salju

"Siap Bu bos" balas ku

Aku mengakhiri chat bersama salju dan menutup handphone ku lagi sembari menunggu Satria kembali


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C27
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous