Télécharger l’application
83.33% Pupus Lupus / Chapter 25: Perbincangan

Chapitre 25: Perbincangan

Setelah selesai mandi pagi, aku kerumah Satria untuk mengajaknya kerja kelompok.

"Ini makan dulu nak" ucap ibu dari dapur

"Iya ibu, abis ini aku pengen kerja kelompok ya Bu" ucap ku

Ibu menyiapkan nasi goreng kesukaanku, sangat sederhana dengan bumbu-bumbu yang terkesan ala kadarnya namun sangat nikmat.

Ayah pun keluar dari kamar dan ikut makan bersama pagi ini, ayah hari ini libur dan biasanya ayah akan bermain bulu tangkis bersama teman-teman nya.

Selesai menyantap sarapan, aku izin kepada ayah dan ibu ku untuk pergi kerumah Satria.

Minggu pagi sangat ramai orang berolahraga, dengan pasangan maupun sendiri.

Handphone ku berdering, Ternyata Satria menelpon ku.

"Halo Yan" ucap Satria

"Iya halo, kenapa Satria?" ucap ku

"Lu jadi kesini kan?" ucap Satria

"Iya ini lagi dijalan" ucap ku

"Oiya banyak suara kendaraan haha" ucap Satria dengan tawa kecil

"Iya gua matiin ya, gua kerumah lu ni" ucap ku

Panggilan pun terhenti. Aku melanjutkan perjalanan. Sesampai nya aku dirumah Satria, aku langsung memanggil Satria dari luar rumah

"Permisi, Satria" ucap ku

"Iya siapa" ucap seorang wanita paruh baya

Wanita itu pun membuka pagar dan tersenyum ramah kepadaku.

"Iya nak ada apa?" ucap wanita itu

"Ada Satria nya ibu?" ucap ku

"Ada, bentar ya ibu panggil" ucap wanita itu

Satria pun keluar dari dalam rumah dengan memegang handphone nya yang sepertinya sedang bermain game.

"Lu udah sampe aja" ucap Satria

"Lah lu masih main game? ucap ku

"Iya nanggung ini" ucap Satria

"Kita kerja kelompok dirumah siapa?" ucap ku

"Di rumah Rio , tapi gatau nih anaknya belom bales wa gua" ucap Satria

"Lu tau rumah dia?" ucap ku

"Gatau , nanti katanya dia shareloc" ucap Satria

"Yaudah tunggu dia bales" ucap Satria

"Tadi itu ibu lu Satria?" ucap ku

"Iya" ucap Satria dengan tatapannya yang masih menyorot ke handphone

"Satria temennya suruh masuk" ucap ibu Satria dengan nada tinggi dari dalam rumah

"Ayo masuk Yan" ucap Satria

Ibu Satria pun menyuguhkan makanan kepada ku

"nak makan dulu, udah makan belum"? ucap ibu Satria

"Udah dirumah Bu" ucap ku

"cobain masakan ibu nih" ucap ibu Satria

"Iya ibu" ucap ku lembut

Aku pun menyicipi sedikit makanan ibu Satria karena aku sudah sarapan dirumah. Rasa soto buatan ibu Satria sangat enak, namun aku malah jadi rindu dengan masakan soto buatan ibu ku sendiri, karena bagiku se enak nya masakan diluar, jauh lebih enak buatan ibu ku.

Setelah Satria selesai bermain game, akupun selesai menyantap masakan ibu Satria.

"Gua mandi dulu ya" ucap Satria dengan tawa kecil

"Buset dari tadi belom mandi lu?" ucap ku

"Males banget gua" ucap Satria

"Ya udah gua tunggu, lu mandi cepetan" ucap ku

Satria berjalan menuju kamar mandi, lalu dia balik lagi kearah depan rumahnya.

"kenapa lagi Satria?" ucap ku

"Lupa ambil handuk" ucap Satria

Dia kembali berjalan kearah kamar mandi, jam menunjukkan pukul 10.00 dan hari sudah semakin siang, panas matahari pun sudah semakin menyengat. Aku berpikir bahwa hari ini mungkin akan menjadi hari yang panjang.

Karena aku juga ingin bermain warnet bersama Satria setelah kami selesai kerja kelompok.

Satria pun sudah siap dan rapih untuk berangkat kerja kelompok kerumah Rio.

"Ayo Yan" ucap Satria

"Udah di share loc? ucap ku

"Udah nih, nanti gua kasih tau jalannya ke lu" ucap Satria

Kami pun berpamitan dengan ibu Satria dan kami langsung berangkat kerumah Rio. Diperjalanan kami berbincang ria.

"Lama ga tadi nunggu gua mandi?" ucap Satria dengan tawa kecil

"Pengen naik haji gua" ucap ku

"Kenapa emang?" ucap Satria

"Nunggu lu lama banget, ngapain aja lu dikamar mandi?" ucap ku

"Ya mandi lah" ucap Satria

"Melakukan hal aneh kan lu?" ucap ku

"Mana ada" ucap Satria

"Tadi gua liat lu ke kamar mandi bawa handphone" ucap ku

"Ya gua biar nyetel musik" ucap Satria

"Oh kirain nonton film dewasa" ucap ku dengan tawa.

Kami pun tertawa bersama, sepanjang perjalanan kami masih melanjutkan obrolan, sambil Satria menunjukkan arah kerumah Rio, Saat sampai dirumah Rio, ternyata kami terlambat karena dua teman ku yang lain sudah sampai sebelum kami, kelompok kami berisi 5 orang. Syawal, Rio, Haviz, termasuk aku dan Satria.

"Assalamualaikum" ucap ku

"Buset lama amat lu coy" ucap Rio

"Nih nungguin Satria mandi lama banget" ucap ku

"Wah pasti dia mah melakukan hal ga bener di kamar mandi" ucap Syawal

"Emang kebiasaan" ucap Rio

"Buset deh mana ada gua begitu" ucap Satria

"parah sih, lu disuruh nunggu Yan? ucap Rio

"Iya, pas gua dateng dia masih main game" ucap ku

"Gua sih jadi lu langsung gua tinggal" ucap Rio

Kami tertawa bersama, lalu ibu Rio menyuguhkan makanan dan minuman kepada kami. Rio mengambil laptop miliknya lalu menaruhnya dihadapan kami, Lalu Rio menyalakan laptop nya.

"Bikin ppt atau word?" ucap Satria

"disuruh ibu nya sih ppt" ucap ku

"Ya udah susun materi nya dulu" ucap Rio

Kami pun berbagi tugas, untung saja teman sekelompok ku rajin dalam mengerjakan tugas, walaupun Satria yang pemalas namun dia masih tetap ikut kami dalam mengerjakan tugas kelompok, Satria pun juga ambil bagian dalam mencari dan mengetik setiap isi dari ppt yang kami buat.

Saat semua susunan ppt sudah rapih, kami pun langsung menyimpan dan merapihkan laptop.

Lalu kami menyantap makan bersama yang sudah di sediakan ibu nya Rio.

"Wih mantep nih makan bakso" ucap Satria meledek

"Udah makan jangan sok malu lu Satria" ucap Rio

"Oiya jelas harus disikat ini" ucap Satria

"Abis ini mabar yo" ucap Haviz

"Boleh tuh, pas banget ini berlima" ucap ku

"Iya kita main moba" ucap Syawal

Setelah makanan selesai disantap oleh kami, azan Zuhur pun berkumandang, kamu berempat kecuali Satria berangkat ke masjid dan melaksanakan sholat, setelah kami pulang dari masjid, kami langsung Mabar game moba.

"Satria cupu ah males" ucap Rio meledek

"Yeh lu tuh mati mulu" ucap Satria

"Yeh lu juga sama" ucap Rio membalas ledekan Satria

Kami tertawa bersama, namun hari sudah semakin sore dan matahari sudah mulai tenggelam, kami pun bersiap-siap pulang.

"Lu mau bungkus makanan ga Satria?" ucap Rio meledek

"Boleh tuh" ucap Satria

"Ma, ini Satria mau bungkus makanan" ucap Rio dengan nada tinggi ke dalam rumah.

Ibu Rio keluar sambil membawa makanan

"Nih siapa yang mau bungkus" ucap ibu Rio

"tuh Satria ma, dia ga kenyang katanya" ucap Rio dengan tawa

"Engga bu cuma bercanda, emang nih si Rio kompor aja" ucap Satria malu

"Gapapa ini bawa aja nak" ucap ibu Rio

kami pun di bawakan makanan satu orang satu dari ibu Rio, Satria tertawa karena candaannya ditanggapi serius oleh ibu nya Rio. Kami pun berpamitan dan langsung menuju arah pulang.


Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C25
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous