"Eh?!" Syok menyadari tingkah usil makhluk satu ini. Satu Manji lain yang menyadari kejahilan saudarinya memukul kepala Manji itu hingga pasir berhamburan dari sana, namun seolah Manji itu tidak peduli dia justru tertawa terbahak. "Tunggu ya aku punya trik bagus," dia meniup pelan lampu tersebut dan perlahan dia menyala dengan terang dan apinya yang berwarna biru berbeda dengan yang pernah kulihat sebelumnya yang memiliki api berwarna merah.
Lampu minyak kecil itu melayang pelan, sekarang aku mulai bisa melihat ke sekitar. Kami menyusuri jejak kaki kuda yang mereka tinggalkan. "Apa kau tahu mereka mengarah kemana?" tanyaku penasaran kepada mereka.
"Pemukiman itu," kami baru berjalan beberapa meter saat aku melihat seseorang tergeletak di jalan yang kami lalui. "Biarkan saja," Salah satu Manji memintaku untuk mengabaikannya. "Jangan urusi yang sudah pergi, sekarang fokus jasa pada tujuan kita,"