…
Rapat berlangsung dengan berantakan, setelah Azalea menyampaikan informasi itu, Beberapa orang memilih keluar lebih dulu sebelum dilanjutkan, hingga akhirnya dihentikan.
Azalea mengajakku berdiskusi tanpa Yoru dan Naar. Kami masuk ke dalam ruangan tempat beristirahat, "Jadi, kau adalah putri Rumpa?," dia bertanya dengan ekspresi syok, setelah mendudukan dirinya pada pinggiran ranjang.
Aku hanya mengangguk, tidak tahu harus menanggapi seperti apa, "Aku juga baru mengetahui bahwa ternyata wanita yang aku bunuh itu adalah istri kedua ayahku, awalnya aku mengira jika mereka teman dekat saja," aku cukup sedih mengetahui fakta ini, sepintas sosok seorang ibu hadir dalam pikiranku, "Aku tidak dapat membayangkan, akan seperti apa ibuku jika mengetahui hal ini".