Chapitre 259: 16. Tersenyum dengan Tulus

Setelah malam yang sungguh bergairah itu, Rose berendam cukup lama di dalam air. Mr. Jay yang masih lelah itu harus terpaksa berangkat pagi-pagi sekali karena ada sebuah proyek yang meminta nya untuk datang ke kampus lebih awal. Dan karena hal tersebutlah Rose merasa sangat sebal, baru juga dia bisa menghabiskan waktu bersama dengan pria itu. Tapi kenyataan pahit lagi-lagi harus ia terima dengan berat hati.

Bukan tentang Mr. Jay yang pergi tadi pagi, melainkan tentang paman dan bibinya yang mengatakan jika rumah peninggalan ayah dan ibunya harus diambil bank. Benar. Mereka diam-diam masuk ke dalam rumah itu dan membuka pintu yang telah 19 tahun tidak pernah Rose buka.

Bahkan tidak ada satupun orang yang bisa membuka nya. Tidak ada yang boleh. Itu adalah peraturan yang telah di tetapkan oleh Rose sejak awal usianya berusia 5 tahun.

Drtt...drtt....drtt....