Chapitre 43: PEMBURU YANG TERLIHAT TENANG

Laurent sangat marah. Dia tidak tahan melihat rencananya yang besar terganggu di tahap akhir. "Tidak, aku tidak akan pergi!" Laurent berteriak, "Rumah itu tidak akan runtuh! Gempanya tidak akan bertahan lama!"

Jendela pecah di goyang melanggar. Angin kencang dari badai yang akan datang bertiup di aula dan langsung mengusir aroma manis dan melamun. Orang-orang yang tergila-gila dengan keinginan mereka tiba-tiba tersadar.

"Ya Tuhan, gempa!"

"Lari lari!"

Orang-orang berteriak. Ada yang mengenakan pakaian terburu-buru, ada yang berlari menuju gerbang dengan telanjang, bahkan ada yang mencoba kabur melalui jendela.

Ritual jahat mengambil kekuatan mereka. Mereka tersandung panik dan ketakutan. Salah satu wanita merosot ke tanah dan merangkak menuju gerbang. Pria yang bersenang-senang dengannya berlari langsung melewati wanita itu tanpa melirik.