Télécharger l’application
0.97% MARRIED TO MR. TORDOFF / Chapter 2: MEREKA AKAN TAHU HASILNYA SEGERA

Chapitre 2: MEREKA AKAN TAHU HASILNYA SEGERA

Bagaimana bisa ke dua orang ini memintanya untuk membunuh Ramon Tordoff sementara dirinya tidak begitu mengenal sosok pria itu kecuali fakta bahwa dia dekat dengan Hailee.

Dan bagaimana bisa mereka mengetahui hal tersebut juga?

"Pikirkanlah penawaran ini baik- baik," ucap salah satu dari mereka. "Pikirkan mengenai adikmu juga yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk bisa sembuh."

"Kau pikir Ramon Tordoff akan semudah itu untuk kau habisi, kalau memang begitu, kenapa tidak kalian lakukan sendiri saja?" Ian mendengus. Sangat bodoh meminta petarung seperti Ian untuk membunuh seseorang seperti Ramon Tordoff yang memiliki penjagaan yang luar biasa ketat. "Jangan libatkan aku dalam urusan tidak berguna ini."

"Oh, tentu saja kau tidak akan menghadapinya begitu saja," pria yang memiliki suara paling serak berkata dengan nada mencibir. "Kau hanya perlu mengikuti perintah kami dan segalanya akan berjalan dengan baik."

"Kalau begitu cari saja orang lain." Ian mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh. Dilihat dari sudut pandang manapun, penawaran ini sangatlah konyol.

Dua pria tersebut saling menatap satu sama lain sebelum salah satu dari mereka mengakhiri pembicaraan tersebut. "Kami akan menghubungimu kembali sehari setelah pernikahan Aileen Tatum."

Setelah mengatakan hal tersebut, ke dua pria itu melangkah pergi, meninggalkan Ian yang masih berdiri mematung di tempatnya, berusaha mencerna kata- kata terakhir mereka.

Sehari setelah pernikahan Aileen Tatum?

Jadi mereka bukan hanya menargetkan Ramon Tordoff, tapi juga mereka mencaritahu lebih dalam mengenai orang- orang di sekitarnya?

Sebenarnya siapa mereka? Dan mengapa mereka ingin membunuh Ramon Tordoff? Itu adalah sebuah kejahatan yang serius!

Dan terlebih lagi, kenapa mereka secara spesifik meminta Ian untuk melakukannya? Kalau mereka memang benar- benar menggali informasi mengenai orang- orang di sekitar Ramon, bukankah mereka seharusnya tahu kalau Ian dan Hailee berteman cukup dekat? Tidakkah mereka takut kalau Ian akan mengatakan hal ini pada Hailee dan sudah bisa dipastikan Ramon pun pada akhirnya akan mengetahuinya juga?

Ini sangat aneh…

==============

"Kau benar- benar tidak akan ikut denganku kembali ke kota A?" Aileen sebenarnya ingin berlama- lama di tempat tersebut hingga Dillon menyerah dan dia bersedia kembali dengannya. Tapi, ada hal penting yang harus dia lakukan besok.

Pernikahan Aileen Tatum.

Ya, Giana ingin menghadiri pernikahan tersebut, tentu saja bukan untuk menyelamati sang mempelai wanita, tapi untuk membicarakan masalah yang jauh lebih mendesak daripada itu.

Memang momennya sedikit aneh dan tidak tepat, tapi Aileen sendirilah yang memintanya untuk menemuinya sebelum acara pernikahan tersebut berlangsung.

Aneh, tapi juga menarik. Giana ingin tahu apa yang ingin Aileen Tatum katakan padanya.

"Tidak," Dillon berkata. "Sudah kukatakan kalau aku tidak akan kembali."

"Kau sangat keras kepala seperti biasa." Tadinya, Dillon menolak Giana untuk menginap di rumahnya dan memintanya untuk mencari hotel terdekat.

Tapi, kemudian dia ingat kalau tempat ini bisa dibilang begitu terpencil, hingga hotel terdekat saja membutuhkan waktu satu setengah jam perjalanan untuk bisa sampai ke sana, maka dari itu mau tidak mau, Dillon harus membiarkan Giana untuk bermalam di sana. Dia tidak mungkin membiarkan wanita tersebut berkeliaran ketika hari sudah gelap.

Dan beruntungnya Giana hanya perlu menginap dua malam di sana, karena besok dia harus kembali untuk menghadiri pernikahan Aileen Tatum.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan agar membuatmu kembali bersamaku ke kota A?" tanya Giana, sambil mencondongkan tubuhnya ke depan, menandakan betapa seriusnya dia kini dalam membicarakan hal tersebut.

Giana benar- benar akan mempertimbangkan segalanya kalau saja Dillon mengajukan sebuah permintaan.

Sayang sekali, permintaan yang Dillon benar- benar inginkan bukanlah sesuatu yang bisa dia kabulkan ataupun dapat pria itu katakan dengan leluasa.

"Kau tidak akan bisa mengabulkan apapun keinginanku itu Giana, jadi berhenti bertanya." Dillon mengambil piring yang telah kosong dan membawanya ke dapur.

Mereka berdua baru saja selesai menikmati makan malam dan kini suasana hening di rumah tersebut hanya menambahkan kecanggungan yang Dillon rasakan.

Dia tidak terbiasa dengan Giana yang berada disekitarnya, tapi lebih tidak nyaman lagi dengan perasaan yang dia miliki terhadap wanita itu.

Tentu saja Dillon tidak bodoh untuk tidak menyadari perasaan apa ini, hanya saja selama ini dia terus menyangkalnya, berharap dengan begitu maka perasaan yang mengganggu ini akan menghilang dengan sendirinya.

Sayang sekali apa yang dia harapkan tidak menjadi kenyataan.

Di belakang Dillon, dia dapat mendengar langkah Giana yang mendekat dan berhenti tepat di belakangnya.

"Ada apa? Apa yang tidak bisa kau katakan padaku?" tanyanya. "Aku tahu ekspresimu itu, Dillon."

Giana dan Dillon sudah bekerja bersama untuk beberapa tahun, dan lagi mereka telah saling mengenal satu sama lain jauh sebelum itu, maka dari itu, Giana dapat membaca ekspresi wajahnya dengan cukup jelas.

"Kau tidak akan mengerti Giana, jadi jangan memperumit keadaan," Dillon berkata sambil meneruskan kegiatannya mencuci piring, sementara Giana berdiri tidak jauh darinya, bersandar ke dinding sambil memperhatikan punggungnya.

"Kenapa? Apa alasannya karena kau benar- benar menyukaiku?" tanya Giana tiba- tiba, yang membuat Dillon membalik badannya. "Kau jatuh cinta padaku?"

==============

Hailee seharusnya membicarakan masalah ini dengan Ramon kemarin malam ketika mereka pulang dari restaurant, tapi karena terlalu lelah, Hailee tidak bisa menahan kantuknya dan tertidur.

Sementara pagi ini, dia terbangun ketika Ramon sudah berangkat ke kantor dan tidak sempat bertemu lagi.

Maka dari itu, baru sekaranglah Hailee mendapat kesempatan untuk benar- benar membicarakan masalah ini.

"…itulah yang Theodore katakan padaku pada saat dia datang ke sini," Hailee mengatakan apa yang Theodore sampaikan padanya mengenai masalah kematian orangtuanya. "Tidak bisakah kita menyelidiki ini lebih jauh?"

Hailee menatap Ramon dengan penuh harap. Lagi pula, pada awalnya Ramon juga lah yang menyampaikan kecurigaannya mengenai kematian kedua orang tua Hailee yang tidak wajar, maka dari itu, seharusnya Ramon pun tidak merasa keberatan dengan ini bukan?

"Aku merasa kalau hal ini ada hubungannya dengan Aileen, tapi kalau memang benar, bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?" Hailee mengerutkan keningnya, berpikir keras.

Di sisi lain, Ramon tidak segera menjawab permintaan Hailee, karena tanpa dimintapun dia telah menyelidiki hal ini dan hasilnya akan segera mereka ketahui…


Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C2
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous