Raden Semar menyentuh dinding Gapura. Seketika Gapura tersebut, mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Mereka semua melihat sebah jembatan terbuat dari awan. Pohon emas dan lampu lampion, menjadi penuntun jalan mereka kembali ke Bumi.
"Kalau begitu, kalian bertiga hati-hati."
"Terima kasih Raden, atas tumpangan dan bantuannya selama ini," kata Luna.
"Ha.ha.ha, santai saja. Lagi pula, saya senang sekali bisa berbincang dan mengenal kalian semua," balasnya kepada Luna. "Hei, Fadil," sahutnya.
"Iya?"
"Kamu sudah melakukan yang terbaik. Semangat! Janganlah kamu terlalu lama larut dalam kesedihan," ujar Raden semar sambil memegang pundak Fadil.