Chapitre 43: Ejekan rambut putih

Gadis berambut putih, melirik ke arah jam tangan kulit warna coklat miliknya. Rupanya waktu sudah menujukkan pukul setengah sepuluh pagi. Perkuliahan sudah di mulai sejak setengah jam yang lalu.

Suasana di kampus cukup sepi, hanya ada beberapa mahasiswa semester akhir berlalu-lalang untuk menuntaskan kewajibannya. Kedua mata panda, serta raut wajah mereka terlilhat kelelahan ada juga satu atau dua mahasiswa, masih mengenakan baju kerja.

Sinar mentari semakin menjulang tinggi, Luna berjalan dengan santainya. Sebab,hari ini adalah pelajaran Bu Lastri, Dosen pengajar mangajar mata kuliah Bunpou ( Tata Bahasa Jepang). Beliau merupakan wanita berusia 35 tahun, dan berhati lembut namun tegas terhadap absen.

Meskipun ia masuk kelas sekali pun, ia dianggap tidak hadir. Jadi masuk ke kelas adalah hal yang percuma. Kemudian, dia duduk di sebuah bangku taman tak jauh dari patung Ir. Soekarno berlokasi di tengah kampus.