"Tapi omong-omong… bagaimana kabar Paman Larry? Apa dia sudah pulang dari perjalanannya dalam mencari vampir kenalannya?"
Night ikut menghentikan langkahnya. Melirik pintu dengan nomor 5-1 itu.
"Oh iya, aku belum sempat melihatnya karena tadi langsung menemuimu." Night lebih menyipitkan matanya ke dalam rumah. "Aku tak mencium baunya sama sekali. Dan… aku juga tak melihatnya di dalam."
Honey tampak sedikit panik. "Beliau belum pulang? Apa semua baik-baik saja?"
Night tak menyahut. Karena ia sendiri tak yakin dengan hal itu.
"Night?"
Sang raja menggeleng. "Aku tidak tahu. Seperti yang kukatakan, karena mutiara belum bercahaya biru maka aku tak bisa menggunakan kekuatanku pada sesama vampir. Aku tak bisa membaca pikiran isi hatinya, bahkan aku tak tahu dia di mana."
"Astaga, bagaimana ini. Apa semuanya akan baik-baik saja? Kira-kira apa Paman Larry dalam keadaan baik-baik saja?"
"Sayangnya aku juga tak yakin."
Night menghela napas berat. Tampak sangat berpikir.