Chapitre 234: Bab 234- Setumpuk Pasir 4

- Terjebak Dendam Masa Lalu -

Waktu berlalu dengan cepat. Cahaya kecil yang tadinya hangat. Matahari pagi yang bersinar terang kini berubah menjadi sedikit panas.

Makan siang mereka sudah selesai sedari tadi. Naomi tersenyum kecil ketika menonton Anggela ke teras luar restoran.

Mereka sedang menunggu Saga dan yang lainnya mengambil mobil. Sementara Airin sedang menghubungi seseorang.

Naomi mengerutkan alisnya ketika melihat sang putri yang mengenakan tas sekolah.

" Anggela mau sekolah, atau pulang ? " tanya Naomi tiba - tiba.

Bocah itu mengangguk kemudian tersenyum kecil. " Latihan piano. " jawabnya sedikit lemah. Seolah sang putri sangat tidak ingin pergi.

Naomi menghela pelan. Ia mengetahui samg putri tidak terlalu menyukai piano.

" Mau Mama antar ? Eh maksudnya mau Bibi antar ke tempat les ? "ucap Naomi gugup.

" Tidak perlu ! Anggela berangkat sama Ibu saja ." Potong Airin cepat. Wanita itu bahkan sudah berdiri menghampiri Putrinya.