Setelah menyelesaikan bagian basis pelatihan aku mulai mempelajari hal-hal dasar pada dunia ini.
Kamp pelatihan ini terletak di sebuah daerah dekat kota bernama Crack Town. Kota ini dibawah kekuasaan kerajaan Twins Tower, aku mempelajari peta sekitar dan menemukan bahwa geografi tempat ini di kelilingi oleh hutan dan Padang rumput yang luas. Terdapat beberapa dugeon.
Segera setelah memastikan persediaan, aku berangkat menuju hutan selatan camp. Lalu aku menemukan kelompok ular, terdapat 6 ular
{ Habiy Snake LV 4 TIER 1 }
HP: 200/200
{ Habiy Snake LV 5 TIER 1 }
HP: 250/250
Walaupun HP nya rendah tapi monster ini memiliki kulit yang keras dan menyerang dengan jumlah. Selama pelatihan dicamp aku mempelajari cara mengunakan pedang dan panah, dan mendapatkan 2 skill.
[ SWORD SKILL, Horizon Slash ]
Atk : 40 + 80%
MP : 30
Spesial : Mampu menahan serang fisik
LV : 1
TIER : 1
Evo : ✓
Melakukan tebasan Horizontal,
Bila berbenturan dengan serangan
Fisik mampu untuk menahannya.
[ BOW SKILL, Rapid Fire ]
Atk : 15*3
MP : 20
Spesial : Armor Pricer
LV : 1
TIER : 1
Evo : ✓
Melakukan tembakan beruntun
sebanyak 3 panah, bila semua hit
mengenai titik yang sama maka
akan memicu efek AP.
Setelah memikirkan bagaimana menghadapi kelompok ular aku memulai serangan, dengan membawa 50 anak panah dari pelatihan awal aku berusaha bermain hit and run. Aku membidik ular dengan level rendah terlihat dahulu,
" Benar saja menggunakan skill belum tentu semudah berkedip " setelah aku mencoba menggunakan Rapid Fire dan hanya mendaratkan 1 hit.
Namun setelah membuang selusin anak panah, aku mulai memahami bahwa bukan seberapa cepat aku menarik busur tapi bagaimana aku memprediksi arah tembakan ku.
" Benar saja target panah berjalan ini merupakan latihan terbaik untuk permulaan " aku tersenyum dan mulai menikmati pencapaian ini, Setelah anak panah ku habis ular Habiy pun tersisa 1.
" Baiklah mulai babak kedua samsak! "
Bertukar menggunakan pedang aku maju menghadapi ular tersebut, aku tidak langsung menyerang tapi membiasakan diri dengan gaya main berpedang.
Setelah bertukar serangan aku mulai memahami bahwa kunci bermain pedang bukan tentang tebasan dengan kekuatan penuh, tetapi bagaimana mengontrol pedang itu sendiri. Seperti orang bilang " gede doang, nusuk ga pas terus "
Aku mulai terbiasa dengan penggunaan skill Horizon Slash, bukan untuk menyerang tapi untuk menahan serangan yang tak bisa aku hindari.
Setelah pertempuran semua persediaan ku telah habis, aku mengumpulkan item yang terjatuh dari monster.
{ ITEM INGREDIENT }
NORMAL
NAME : Habiy skin
{ ITEM INGREDIENT }
RARE
NAME : Habiy fang
Mereka menjatuhkan 4 kulit dan 2 taring, aku belum mengerti fungsi dari item-item tersebut tapi mungkin bermanfaat namun sebelum aku pergi aku melihat Kilauan cahaya dari semak dan aku mendekati nya.
" Apa ini ? Tapi untunglah aku menemukan nya ". Terdapat sebuah bola kristal seukuran kepalan tangan berwarna coklat,
{ ITEM INGREDIENT }
RARE
NAME : Habiy Core
Dapat meningkatkan Def dari armor
DEF ↑ 5
Setelah kembali ke camp aku menjual
Kulit dan taring Ular Habiy, aku
Mendapatkan 1 silver untuk 4 buah kulit dan 1 silver 20 perunggu untuk 2 taring.
Setelah selesai berjualan dan belanja perlengkapan aku menuju INN untuk beristirahat dan mencoba menikmati game ini, aku duduk di dekat jendela bar dan melihat menu item yang tersedia. Aku melihat banyak sekali makanan umum baik dari dunia ini maupun dunia asli.
" Baiklah mari kita coba kopi susu ini " aku terus menscroll menu dan mendapati rokok juga, sambil penasaran dengan bagaimana rasanya memesan secangkir kopi dan sebungkus rokok.
Pelayanan mengantarkan pesanan ku
" Permisi tuan, ini pesanan anda "
Wanita cantik dengan rembut berwarna coklat datang dengan anggun,
Dipadukan dengan baju khas pelayan berwarna hitam dengan hiasan putih, rok sependek di atas lutut.
" Tidak buruk " sambil mengelus dagu ku
Aku masih sangat penasaran dengan banyak hal di tempat ini salah satu nya tentang unsur kehidupan sosial, apakah NPC bisa melakukan tindakan diluar sistem yang di program. Maksudku hubungan yang intim, romansa, atau apapun yang menyangkut perasaan.
Sesaat aku berfikir tentang itu namun aku merasa itu tidak terlalu penting untuk ku.
Sambil menyeruput kopi aku merasakan sensasi hangat dan rasa dari kopi dan susu secara jelas, " boleh juga nih dunia, moga aja rokoknya ga mengecewakan "
Sejujurnya aku pecandu kopi, rokok, dan senja.
Aku mengambil sebatang rokok dari bungkus, namun aku binggung
" ini ada rokok ga ada korek gimana caranya oi "
Namun aku melihat pengunjung lain yang merokok, tidak terlihat korek di meja nya namun aku berfikir mungkin korek mereka langsung di masukkan ke kantong karena kalo nongkrong tindakan pencurian korek sering terjadi. Aku menghampiri mereka dan bertanya
" bang pinjem korek ada ? " Mereka menatap ku dengan sedih lalu seseorang berkata " ga ada korek di sini bang, kalo mau nghidupin rokok di bar ada panduan menggunakan skill untuk membuat api kecil di ujung jari, dan bayar 1 silver "
aku sedikit mengerutkan kening
" mahal amat "
lalu yg lain menjawab " iya mahal, tapi lumayan lah ga bakal bisa di curi temen " lalu mereka saling bercakap dan menuduh tentang kelakuan teman mereka yang sering menguntit korek di tongkrongan.
Lalu aku meminta kepada mereka " tolong bang idupin rokok gw " lalu salah satu dari mereka menghidupkan api kecil di jari telunjuk mereka
" Weh keren juga nih " kataku lalu aku berterima kasih dan kembali duduk ke meja ku.
Sambil menikmati rokok dan kopi, aku memikirkan tentang skill untuk menghidupkan rokok. Prinsipnya adalah memfokuskan mana pada ujung jari ku dengan fluktuasi kecil namun stabil, beberapa saat aku mencoba nya namun masih belum berhasil.
" Susah amat dah kalo bikin sendiri, tapi daripada bayar lah " awalnya hanya keluar percikan api, aku berfikir mungkin harus ku perbesar namun malah api itu terlalu besar dan hampir membakar baju ku sendiri. Meja di sebelah ku menertawakan ku, namun aku berusaha tenang dan mencoba lagi.
" Ulala, akhirnya bisa juga cuk " aku dalam hati gembira kuncinya adalah menstabilkan pengeluaran mana ku secara konsisten bukan hanya sekedar mengeluarkan nya sekali, ini mirip seperti memutar tombol pada kompor gas.
Aku menikmati waktu ku hingga sore hingga sebuah notifikasi dari wa yg terhubung dengan game berbunyi.
Putrianna " bagaimana perasaan mu ? " " Aku akan keapartemen mu nanti jam 9, jangan pergi "
Setelah membaca pesan aku pun memutuskan offline dan membereskan apartemen.